Find Us On Social Media :

Apakah Kita Bisa Menghargai Sesuatu di Lingkungan Biasa pada Waktu yang Tidak Tepat?

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 30 Januari 2018 | 22:00 WIB

Intisari-Online.com – Seorang pria duduk di sebuah stasiun metro di Washington DC dan mulai  memainkan biolanya. Saat itu pagi yang dingin di bulan Januari.

Ia memainkan enam karya Bach selama sekitar 45 menit.

Selama waktu itu, sejak jam sibuk, terhitung sudah ribuan orang melewati stasiun tersebut, kebanyakan dari mereka dalam perjalanan untuk bekerja.

Tiga menit berlalu dan seorang pria paruh baya melihat ada pemusik yang sedang bermain.

Ia memperlambat langkahnya dan berhenti selama beberapa detik dan kemudian bergegas untuk memenuhi jadwal tugasnya.

(Baca juga: Inilah Hasil Rekonstruksi Wajah Pria yang Menjalani Operasi Wajah Selama 14 Tahun, Mengagumkan!)

(Baca juga: Doa yang Menggoyang Langit dan Mengeringkan Samudra)

Satu menit kemudian, pemain biola itu menerima tip pertamanya. Seorang wanita melemparkan uang itu ke kantong yang disediakan dan tanpa berhenti terus berjalan.

Beberapa menit kemudian, seseorang bersandar ke dinding untuk mendengarkan permainan biola itu, tapi pria itu melihat arlojinya, dan mulai berjalan lagi. Jelas, ia terlambat ke tempat kerjanya.

Yang paling banyak memberi perhatian adalah seorang anak laki-laki berusia tiga tahun.

Ibunya memanggilnya agar bergegas, tapi anak itu  berhenti untuk melihat pemain biola itu.

Akhirnya ibunya menarik keras anak itu dan anak itu berjalan sambil menoleh sepanjang jalan.

Tindakan ini diulang oleh beberapa anak lainnya. Semua orang tua, tanpa kecuali, memaksa anak-anak mereka untuk terus berjalan.