Find Us On Social Media :

Dari Tahi Kotok Hingga Tapak Dara, Inilah 7 Tanaman Hias yang Juga Berkhasiat Untuk Obat Herbal

By Ade Sulaeman, Sabtu, 27 Januari 2018 | 14:45 WIB

Intisari-Online.com - Tanaman hias di halaman yang ditanam untuk mempercantik taman biasanya dipilih karena bentuknya yang unik atau tampilannya yang menarik.

Namun tahukah Anda bahwa tanaman-tanaman cantik yang ada di sekitar kita tidak hanya memiliki nilai estetika saja melainkan juga memiliki kelebihan lain, diantaranya ada yang berkhasiat sebagai obat.

Dengan pemilihan, penataan dan pemanfaatan yang tepat, kita sekaligus bisa mendapatkan taman yang menawan dan apotik hidup yang bisa dimanfaatkan.

Namun, kalau berniat menjadikan taman sekaligus sebagai apotik hidup, jangan semprotkan pestisida atau zat sejenisnya pada daun dan bunga tanaman karena malah bisa membahayakan kesehatan.

(Baca juga: Kisah Windi, Anak 'Bodoh' yang Bisa Menggambar dengan Sangat Indah. Karena Kecerdasan Bukan Hanya Soal IQ!)

Berikut sejumlah tanaman cantik yang bisa menghiasi taman anda. Selain indah juga berkhasiat.

Puring

Kekuatan puring terletak pada corak dan warnanya yang khas.

Dengan tinggi bisa mencapai tiga meter, biasanya pohon ini ditanam di bagian belakang sebuah taman, melatarbelakangi tumbuhan lain yang lebih pendek.

Daunnya mengkilap dan keras, seperti diperciki warna merah, kuning, oranye, hijau, ungu, dan coklat.

Konon, puring atau Codiaeum Variegatum (L) BI bisa menjadi obat penyakit sifilis.

Godog satu batang puring dengan lima gelas air hingga tersisa setengahnya.

(Baca juga: Kisah Bung Karno di Akhir Kekuasaan, Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak)

Setelah dingin disaring dan bagi untuk tiga kali minum. Untuk sakit perut pada anak-anak, lumatkan beberapa lembar daun puring kuning yang masih muda dan segar.

Tambahkan sedikit air bersih. Lalu balurkan pada perut anak.

Nanas Kerang

Tanaman yang tumbuh subur di tanah lembab ini, memiliki batang kasar dengan daun panjang yang mudah patah.

Keunikannya, daun ini punya dua warna berbeda di tiap permukaannya. Warna daun pada permukaan atas hijau, dan di bagian bawah ungu.

Nanas kerang atau Rhoeo Discolor (L Her) Hance dapat dimanfaatkan mengatasi batuk rejan, flu dan disentri dengan cara meminum air rebusan dari 20-30 helai bunganya.

Untuk bronkitis, 10 helai daun segar atau 20 sampai 30 kuntum bunga ditambah gula batu lalu ditim.

Bunga Matahari

Bunga dengan nama latin Helianthus Annus ini, memiliki bentuk yang khas.

Batangnya tegak, berbulu halus dengan daun tunggal, kelopak bunga yang besar berwarna kuning pada bagian tengahnya terdapat bunga-bunga kecil kecoklatan mirip tabung.

Tanaman ini menyukai sinar matahari dan berusia pendek.

Menurut Prof HM Hembing Wijayakusuma dalam bukunya Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia, bunga matahari antara lain dapat menyembuhkan rematik dan disentri.

Untuk rematik, godoglah kepala bunga ini sampai menjadi kanji, lalu tempelkan pada tempat yang sakit.

Sedangkan 30gr biji bunga matahari yang diseduh dan ditim selama satu jam, setelah ditambahkan gula batu secukupnya, diminum, dapat menyembuhkan disentri.

Ophiopogon

Mungkin anda sudah tidak asing lagi melihat Ophiopogon Japonicus sebagai tanaman hias.

Daun berwarna hijau mengkilap dengan lurik putih di sepanjang pinggirannya ini, biasa ditanam di bagian tepi taman.

Tingginya hanya 15-40 senti. Tetapi dengan kekuatan warna, corak, dan bentuknya ophiopogon selalu jadi pilihan tepat untuk memperindah taman.

Daun tumbuhan ini berbentuk lurus panjang dengan ujung runcing.

Akarnya berserabut membentuk umbi kecil-kecil. Mengandung, antara lain, steroid saponin, D glucose, D fructose dan sucrose. Bagian yang biasa digunakan untuk obat adalah umbinya.

Dapat mengatasi keluhan panas dalam, susah buang air besar serta melancarkan kencing. Caranya mudah, cukup godok 7 hingga 15 gram umbi ophiopogon, lalu diminum secukupnya.

Tahi Kotok

Tanaman hias yang satu ini menyukai tempat-tempat yang terkena sinar matahari dan lembab.

Bunganya yang berwarna kuning atau oranye berkumpul dalam satu bonggol. Bunga tahi kotok memilik bau yang khas.

Tahi kotok atau Tagetes Erecta biasa digunakan untuk mengatasi batuk seratus hari (pertusis).

Rebus 15 kuntum bunga ditambah gula aren, diminum hangat-hangat. Sakit gigi bisa diatasi dengan merebus 15 gram bunga tahi kotok, dan diminum hingga rasa sakit hilang.

Tapak Dara

Bentuknya imut-imut. Bentuk daunnya lonjong dengan ujung meruncing.

Bisa tumbuh pada sebagian cuaca dan mudah ditanam hingga ketinggian 800 meter.

Tapak dara dengan nama latin Catharanthus Roseus ini mempunyai bunga ungu dan putih, selalu berkelopak lima, dan bisa tumbuh hingga mencapai tinggi 120 senti.

Jika ada anggota keluarga yang mengalami luka bakar, cobalah tumbuk daun bunga tapak dara dengan beras secukupnya hingga menjadi seperti bubur.

Balurkan ramuan ini pada tempat yang sakit.

Tapak dara juga mengandung komponen anti kanker alkaloid, seperti vinblastine yang efektif pada sejumlah pasien untuk mengatasi kanker payudara dan kanker indung telur.

Juga mengandung vincristine yang efektif untuk leukimia.

Brojo Lintang

Daunnya mempunyai rimpang yang menjalar. Tumbuh berselingan dalam susunan dua baris berderetan, menyerupai bentuk kipas.

Pada helai daun sering terdapat lapisan semacam bedak berwarna putih.

Bunganya berjumlah antara enam sampai 12 kuntum, berwarna kuning oranye dengan bintik merah kecoklatan.

Brojo lintang atau Belamcanda Chinensis berkhasiat mengobati sakit pinggang (lumbago).

Beberapa helai daun brojo lintang ditambah adas pulosari, tumbuk hingga lunak.

Setelah lunak usapkan pada bagian pinggang yang sakit.

Untuk sakit tenggorokan, daun brojo lintang yang segar dilumatkan, diperas airnya kemudian diminum.

Untuk mencegah demam nifas setelah melahirkan, kunyahlah rimpang brojo lintang bersama daun sirih. 

(Baca juga: Kenapa Tiba-tiba Banyak Anak 'Zaman Now' Pakai Kaus Bergambar Pisang? Benarkah Gara-gara 'Minion'?)