Find Us On Social Media :

Pasien Digerayangi Perawat saat Sedang Dibius: 6 Mitos tentang Anestesi yang Sering Dipercaya

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 25 Januari 2018 | 19:00 WIB

Intisari-Online.com - Selama ini beredar banyak pembicaraan simpang siur mengenai anestesi.

Anestesi adalah obat bius yang diberikan pada pasien sebelum operasi untuk membuatnya mati rasa.

Tapi, mitos yang berhembus mengenai anestesi sekarang terlanjur menyebabkan kegelisahan masyarakat.

Jadi sebenarnya bagaimana fakta obat anestesi? simak 6 mitos dan kebenarannya berikut:

Baca Juga: 

Baca Juga:

1. Mitos: Jika terjadi salah hitung dosis, anestesi dapat lenyap sendiri sebelum operasi selesai.

Faktanya adalah tidak ada metode dan takaran khusus dalam penggunaan dosis anestesia.

Dosis bisa ditingkatan sesuai kebutuhan pasien, oleh karena itu tidak akan dapat hilang sebelum operasi diselesaikan.

2. Mitos: ahli anestesi meninggalkan ruang, setelah operasi dimulai.

Faktanya adalah dokter spesialis anestesi selalu memantau selama pembedahan, bahkan mengantarkan pasien ke kamar pasca operasi.

3. Mitos: Anestesia tidak berpengaruh banyak, jika operasi yang dilakukan kecil.

Faktanya adalah operasi hanya salah satu faktor penentu efek anestesia.

Faktor yang berpengaruh lainnya yakni infeksi yang dialami pasien.

4. Mitos: Efek samping dari operasi disebabkan karena overdosis anestesi.

Faktanya adalah efek-efek buruk dari operasi disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi bawaan pasien, jenis operasi dan durasinya.

5. Mitos: Bius nyeri anestesi dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Faktanya anestesi tidak memiliki korelasi dengan kekebalan tubuh.

Baca Juga: 

Turun naiknya rasa nyeri diakibatkan kadar hormon stress.

6. Mitos: Anestesi spinal / epidural menyebabkan nyeri punggung.

Faktanya, sakit punggung tidak ada kaitannya dengan pembiusan.

Justru, anestesi spinal adalah pembiusan paling aman untuk operasi caesar pada ibu hamil.

Baca Juga: