Find Us On Social Media :

Gempa Jakarta: Mengapa Kekuatan Gempa Diukur dengan Skala Richter? Bagaimana Juga Caranya?

By Ade Sulaeman, Selasa, 23 Januari 2018 | 15:15 WIB

Intisari-Online.com - Setiap terjadi gempa, maka informasi yang sering muncul adalah angka skala Richter.

Ini memang salah satu pengukur kekuatan gempa yang biasa kita kenal.

Skala ini dikembangkan pada tahun 1935 oleh Charles Richter bekerja sama dengan Beno Gutenberg, keduanya dari Institut Teknologi Kalifornia.

Skala Richter atau SR didefinisikan sebagai logaritma (basis 10) dari amplitudo maksimum, yang diukur dalam satuan mikrometer, dari rekaman gempa oleh instrumen pengukur gempa (seismometer) Wood-Anderson, pada jarak 100 km dari pusat gempanya.

(Baca juga: (Foto) Mayat-mayat Ini 'Dihidupkan' Kembali Justru dalam Acara Pemakamannya, Aneh Sekaligus Mengerikan!)

Sebagai contoh, misalnya kita mempunyai rekaman gempa bumi (seismogram) dari seismometer yang terpasang sejauh 100 km dari pusat gempanya, amplitudo maksimumnya sebesar 1 mm, maka kekuatan gempa tersebut adalah log (10 pangkat 3 mikrometer) sama dengan 3,0 skala Richter (id.wikipedia.org).

SR menjangkai dari 0 sampai 8. Tabel di bawah bisa menjadi gambaran kekuatan gempa tiap skalanya.

Kategori Skala Richter Akibat yang ditimbulkan Rata-rata kejadian per tahun
Mikro Kurang dari 2.0 Gempa ringan, nyaris tak terasakan Sekitar 8.000 per hari
Sangat lemah 2.0 - 2.9 Pada umumnya tidak terasa, tapi tercatat. Sekitar 1,000 per hari
Lemah 3.0 - 3.9 Terasa, tapi jarang menimbulkan kerusakan. 49,000 (perkiraan)
Ringan 4.0 - 4.9 Membuat goyang barang-barang di dalam ruangan, menimbulkan bunyi derak. 6,200 (periraan)
Normal 5.0 - 5.9 Dapat menyebabkan kerusakan bangunan pada area yang kecil. Kerusakan sedkit terjadi pada bangunan yang dirancang tahan gempa. 800
Kuat 6.0 - 6.9 Dapat menimbulkan kerusakan pada radius sekitar 160 km. 120
Utama 7.0-7.9 Dapat menyebabkan kerusakan yang serius pada daerah yang lebih luas. 18
Hebat 8.0 or greater Dapat menyebabkan kerusakan serius di area lebih dari beberapa ratus km. 1

(Sumber: dokumen US Geological Survey)

(Baca juga: Gempa Aceh Guncang Dunia Sains)

Perlu diingat bahwa skala Richter adalah skala logaritmik, bukan aritmatik.

Jadi, gempa yang berkekuatan 6 skala Richter tidak serta merta dua kali lebih kuat dari gempa berkekuatan 3 SR.

Karena skala logaritmik, maka gempa dengan kekuatan 6 SR itu 1.000 kali lebih kuat dibandingkan yang skala 3. (106/103 = 1.000)

Untuk memudahkan orang dalam menentukan SR ini, dibuatlah sebuah tabel sederhana.