Sudah Pertaruhkan Nyawa saat Perang di Afghanistan, Pria Ini Malah Ditolak Negara yang Dibelanya

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

'Risiko untuk pekerjaan saya adalah kematian, dan saya hidup dalam ketakutan,' kata Ricky.

Intisari-Online.com- Juru bahasa Afghanistan untuk Inggris yang paling lama melayani militer Inggris telah ditolak keberadaanya.

Dia dikenal bernama Ricky, telah bekerja sama dengan pasukan Inggris selama 16 tahun dan mempertaruhkan nyawanya di setiap kesempatan.

"Seharusnya, Ricky dan keluarganya lebih dari sekedar layak untuk dapat hidup di Inggris," ungkap perwira senior Brigadir Gerhard Wheeler CBE.

Perwira senior lainnya juga mengatakan hal sama, Ricky telah berkontibusi langsung dalam keberhasilan misi Kerajaan Inggris di Kabul.

Baca Juga:Tak Cuma Lezat, Nangka Juga Mujarab Obati Kanker! Berikut Penjelasannya

Baca Juga:Ayam Cemani, Ayam Serba Hitam Seharga Rp32 Juta, yang Disebut 'Ayam Mistis' dan 'Ayam Lamborghini' oleh Orang Amerika

Ricky tidak diperbolehkan tinggal di Inggris karena tidak bertugas di Helmand
Pada November 2017, Ricky kehilangan pekerjaannya dan oleh Kementerian Pertahanan tidak diperbolehkan datang ke Inggris karena dia tidak bertugas di garis depan, Helmand.

Pihak Inggris mengatakan, juru bahasa seperti itu harus bertugas di zona bahaya Helmand terlebih dahulu untuk berhak hidup dalam perlindungan Inggris.

Padahal, Ricky bertugas di patroli sekitar ibukota Kabul, tempat paling berbahaya bagi tentara Inggris di Afghanistan.

"Karena pekerjaan ini, di mata banyak orang Afghanistan, saya telah menjadi mata-mata utama dan suara bagi orang kafir," kata Ricky sebagaimana dilansir pada The Sun (18/1).

"Risiko untuk pekerjaan saya adalah kematian, dan saya hidup dalam ketakutan," lanjutnya.

Setelah mengambil banyak risiko untuk membantu Inggris, Ricky akan meminta Pemerintah Inggris untuk menunjukkan belas kasihan.

Tadi malam, seorang juru bicara pemerintah mengatakan: "Lebih dari 390 mantan staf yang telah bertugas di Afghanistan sekeluarga telah dipindahkan ke Inggris dan kami berharap dapat merelokasi lebih dari 40 lebih."

"Kami memiliki tim ahli di Inggris dan di Kabul yang memastikan bahwa mantan staf di Afghanistan yang merasa terancam akan didukung dengan benar."

Baca Juga:Pernikahan Aneh! Sepakat Tidak Akan Berhubungan Seks dan Hanya Bersahabat Sampai Maut Memisahkan

Artikel Terkait