Find Us On Social Media :

Mirip Dongeng, Bertahun-tahun Dihina Sebagai Kodok, Wanita Ini Kini Berubah Cantik Rupawan

By Yoyok Prima Maulana, Kamis, 18 Januari 2018 | 09:30 WIB

Libby pun menceritakan masa-masa kepedihan yang dialaminya karena dibully begitu buruknya. Itu sebabnya, ia mengubah namanya dari Elizabeth menjadi Libby untuk menghilangkan kenangan sedih dari namanya itu.

Bayangkan saja, tubuh wanita itu dipenuhi 6.000 bintil tumor mulai dari kepala hingga kakinya. Harapan terakhirnya adalah pengobatan khusus untuk menghilangkan ribuan tumor yang berlangsung lima jam itu. Baru pada tahun lalu, Libby berani memperlihatkan kulitnya di depan umum dengan harapan bisa menarik penggalangan dana bagi pengobatannya.

BACA JUGA: 

“Tumor di punggungku begitu menyakitkan. Saraf di kakiku seakan terasa geli setiap saat yang membuatku jadi sulit tidur,” cerita Libby.

Menurutnya, pelukan ringan saja bisa membuatnya terluka seperti orang dipeluk dengan kencang. Begitu pula air pancuran saat mandi bisa membuatnya kesakitan. “Aku juga seorang manusia, aku ingin dicintai dan dirawat seperti orang-orang lainnya,” kata Libby lagi.

Ia bilang, banyak orang berkomentar tidak enak yang membuat dirinya seperti seorang aneh di sirkus. Jelas saja hal itu membuatnya sangat tidak nyaman. Dilansir dari The Sun, sejak masih kecil Libby didiagnosa menyandang neurofibromatosis, suatu kondisi yang juga dialami ibu dan neneknya seumur hidup mereka.

Anak dengan orangtua menyandang NF berkemungkinan 50% mewarisi kondisi tersebut. Kondisi itu menyebabkan tumbuhnya ratusan tanda lahir pada kulit Libby dan berkembang menjadi banyak dan membesar. Saat ia kecil, dirinya sudah cemas akan masa depannya dan akan seperti apa bila ia besar nanti. Ia bahkan pernah diolok-olok sebagai kadal atau kodok.

Ia bilang, mereka punya sejarah NF dalam keluarga. Ia punya begitu banyak tanda lahir dan diketahui menurunkan kondisi itu yang kemudian menjadi tumor. Setiap aspek kehidupan Libby ikut terpengaruhi akan kondisinya itu, mulai dari bergaul, hingga mencari pekerjaan, bahkan untuk menemukan cinta.

Lulus sekolah, ia perlu waktu dua tahun untuk mendapat kerja dan telah melalui banyak wawancara tanpa dipanggil kembali. Ia mencemaskan hal itu akibat dari penampilannya yang penuh dengan bintil tumor. “Aku bahkan tidak punya pacar selama 8 tahun, para pria terlihat ngeri mendekatiku dan hubungan itu tidak pernah berlangsung lama,” cerita Libby.

Bahkan, ia tidak pernah ke toko makanan tanpa orang mengatakan ‘apa itu yang ada di seluruh tubuhmu’. Atau, orangtua yang menunjuk dirinya dan berkata pada anak mereka ‘lihat wanita itu’.

BACA JUGA: 

Setelah 10 kali mengalami kegagalan operasi untuk menghilangkan tumornya, akhirnya Libby mendapat dana untuk jalani operasi electrodessication. Operasi dengan menggunakan listrik itu untuk mematikan jaringan neurofibroma di tubuhnya.

Sesi lima jam operasi itu membutuhkan biaya 17.500 poundsterling atau Rp350 juta. Sebuah operasi yang membebaskan kehidupan pahitnya tanpa celaan dan hinaan dari orang-orang untuk pertama kalinya selama 30 tahun terakhir ini. 

Hal itu terbukti dari foto-foto Libby sekarang ini yang sama cantik dengan putrinya, Lindsey.

BACA JUGA: '