Find Us On Social Media :

Kocak! Pangkalan Nuklir Ini Dulu Sangat Dirahasiakan, Sekarang Justru Jadi Tempat Wisata

By Yoyok Prima Maulana, Rabu, 17 Januari 2018 | 19:30 WIB

Intisari-online.com - Tatkala Perang Dingin (Cold War) masih berkobar antara negara-negara Blok Barat dan Blok Timur yang ditandai oleh lomba produksi senjata pemusnah massal, jumlah persenjataan nuklir pun sangat besar.

Rusia, China, dan AS termasuk negara-negara yang memiliki rudal-rudal nuklir dalam jumlah ratusan hingga ribuan tapi hingga Perang Dingin berakhir rudal-rudal nuklir itu tidak ada satu pun yang pernah diluncurkan.

Dunia sempat dihantui oleh rudal-rudal nuklir Rusia yang ‘’terlantar’’ setelah Uni Soviet bubar karena persenjataan yang sangat berbahaya itu bisa jatuh ke tangan para teroris.

Sementara China dan AS tetap harus mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk merawat pangkalan-pangkalan nuklir (silo) bawah tanah agar tetap aman dan sewaktu-waktu bisa diaktifkan.

BACA JUGA: 

Dengan kondisi perekonomian negara yang makin makmur sebenarnya bukan masalah bagi China untuk megeluarkan biaya demi merawat silo-silo nuklirnya yang berada di bawah tanah dan berlokasi di tempat yang sangat rahasia.

Tapi bukan karakter China pula jika hanya membiarkan suatu fasilitas yang lama ‘’menganggur’’ dan sama sekali tidak menghasilkan uang.

Demi menghasilkan pemasukan pemerintah China akhirnya memutuskan untuk membuka fasilitas penyimpanan dan pangkalan nuklir bawah tanah itu ke publik demi tujuan wisata.

Salah satu fasilitas penyimpanan nuklir bawah tanah China yang dibuka untuk wisatawan adalah 816 Nuclear Military Engineering yang berlokasi di sebuah pegunungan di kawasan Chongqing.

BACA JUGA: 

Sebagai pusat penyimpanan bawah tanah  rudal-rudal nuklir di era Perang Dingin, 816 Nuclear Military  Engineering, yang luasnya 14 kali lapangan sepak bola merupakan yang terbesar di dunia.

Koridor yang merupakan lorong bawah tanah menuju tempat silo-silo nuklir jaraknya dari pintu gerbang masuk lebih dari 20 km sehingga harus ditempuh menggunakan kendaraan.

Tempat penyimpanan nuklir yang merupakan kaki gunung bertanah seperti batu karang itu (kartz) memang sengaja dipilih agar menjamin keamanan ketika lokasi penyimpanan mendapatkan gempuran dari udara.

Kedalaman tempat penyimpanan nuklir yang dibangun tahun 1967 dengan biaya mencapai lebih dari Rp 50 triliun itu sekitar 2 km dari permukaan tanah dan dijaga oleh 60.000 tentara.

Sejak dibuka untuk wisatawan sejak tahun 2010 memang tidak semua fasilitas nuklir di 816 Nuclear Military  Engineering boleh dikunjungi.

Hanya 10 persen fasilitas nuklir yang bisa dilihat seperti pusat kontrol nuklir dan ruangan museum yang merupakan tempat menaruh bom atom yang paling pertama dibuat oleh China.

Wisatawan asing juga sudah diperbolehkan berkunjung sejak tahun 2016. 

BACA JUGA: 

Lebih dari 300.000 wisatawan  telah berkunjung ke lokasi yang dulunya sangat rahasia dan misterius itu demi mendapat ‘’pengetahuan tentang nuklir’’.

Setiap wisatawan yang berkunjung juga selalu diberitahu oleh manajer 816 Nuclear  Military Engineering, Zheng Zhihong, bahwa dalam proses  pembangunan  816 Nuclear, 76 pekerja telah tewas.

Tapi jumlah pekerja yang tewas itu menurut Zheng Zhihong seperti dikutip media South China Morning Post  terbilang kecil dan normal.

Demi ambisi China untuk memiliki persejataan nuklir sebanyak mungkin di era Perang Dingin.

BACA JUGA: