Find Us On Social Media :

Dolores 'The Cranberries' Idap Bipolar Sebelum Meninggal: Begini Penanganan yang Tepat untuk Pasien Bipolar

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 16 Januari 2018 | 14:00 WIB

(Baca juga: Bipolar pada Perempuan Lebih Susah Ditebak)

Depresi mental merupakankondisi kejiwaan yang tertekan, hingga seseorang akan merasa sedih, putus asa, dan menarik diri dari pergaulan.

Sedangkan mania bisa dibilang kebalikannya, mengalami emosi kegembiraan akibat adanya gangguan.

Pada penderita bipolar, fase mania dan depresif tidak datang bersamaan.

Biasanya, penderita akan mengalami depresi dalam kadar rendah cukup lama.

Setelah sempat mengalami jeda, tingkat depresi akan meningkat, lalu lambat laun mulai muncul mania dalam kadar yang terus meningkat.

Ketika dua fase ini muncul bergantian, jadilah bipolar.

Penderita depresi mental biasa yang berlangsung lama, tapi kemudian mengalami fase mania, juga dapat diindikasikan mengidap bipolar.

Ada kasus bipolar tertentu, di mana dua fase gangguan itu tidak begitu kelihatan.

Penderita bersikap wajar, tampak normal, dan masih bisa bekerja dengan baik.

"Kalau dia seorang dokter, tetap bisa berpraktik dengan baik. Kalau dia politisi, tetap bisa bekerja secara normal,”  ungkap dr. Yul Iskandar. 

(Baca juga: Ini Cara Wanita dengan Bipolar Rencanakan Kehamilan)