Find Us On Social Media :

Jahe Merah, Herbal Alami Untuk Atasi Nyeri Otot Hingga Flu Bahkan Bisa Naikkan Gairah Seksual

By Yoyok Prima Maulana, Jumat, 12 Januari 2018 | 17:15 WIB

Intisari-online.com -  Belakangan ini kita dengan mudah melihat angkringan di pinggir jalan yang menjajakan minuman berbasis jahe merah. Biasanya dilabeli dengan “susu jahe merah”.

Tambahannya ada yang pakai telur dan atau madu. Masyarakat sudah lama mengenal khasiat jahe dalam dunia kesehatan.

Khususnya untuk menghangatkan badan. Sejarah menyebut tanaman dengan nama Latin Zingiber officinale (zingiberi, Yunani = tanduk, officina, Latin = digunakan dalam pengobatan) ini berasal dari Asia Tenggara.

Namun peredarannya sudah mendunia sejak 5.000 tahun yang lalu dan ditemukan juga di China, India dan Semenanjung Arab, kepulauan Karibia, hingga Afrika.

BACA JUGA: 

Bangsa Romawi Kuno diketahui memiliki ketertarikan khusus terhadap jahe. Mereka menggunakan jahe untuk segala keperluan, mulai dari bumbu masakan, bahan pembuat minuman, pengobatan luka, hingga sebagai campuran dalam air bak mandi.

Dalam perkembangan zaman, penggunaan jahe tergantung kebudayaan suatu wilayah. Di Eropa dan India, sensasi pedas yang ditimbulkan membuat daun jahe digunakan sebagai bahan minuman dan bumbu masakan.

Sementara di Indonesia, akar dan rimpang jahe yang banyak digunakan untuk pengobatan. Mulai dari ditumbuk, dijadikan teh, hingga dioleskan untuk penyembuhan, penggunaan akar jahe sangat kental di masyarakat. 

Kandungan minyak atsirinya tinggi

Masyarakat kita mengenal tiga macam jahe, yakni jahe merah, jahe emprit, dan jahe gajah. Penamaan ini mengacu ke fisik rimpang jahe. Jahe merah misalnya, memiliki rimpang berwarna hijau kemerah-merahan dengan aroma khas pedas.

Jahe merah banyak dimanfaatkan untuk pembuatan minyak jahe dan bahan obat-obatan. Sementara jahe emprit (emprit adalah nama sejenis burung kecil), biasa pula disebut jahe putih, bentuknya lebih kecil dari jahe merah dan lebih berwarna putih.

BACA JUGA: 

Bentuknya agak pipih, berserat lembut, dan aromanya kurang tajam dibanding jahe merah. Jahe emprit banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan jamu segar maupun kering, bahan pembuatan minuman, penyedap makanan, rempah-rempah serta cocok untuk ramuan obat-obatan.