Find Us On Social Media :

Bukannya Mengurangi, Daur Ulang Justru Menambah Jumlah Sampah?

By Ade Sulaeman, Rabu, 10 Januari 2018 | 19:30 WIB

Intisari-online.com Salah satu produsen air mineral mengklaim telah membuat kemasan dari bahan yang mudah didaur ulang.

Tapi, apakah cara tersebut benar-benar mampu mengurangi jumlah botol di tempat sampah?

Jawabannya bisa jadi tidak berpengaruh.

Bahkan malah menambah jumlah botol dalam tong sampah.

(Baca juga: Dikenal Sebagai Salah Satu Tempat Terpanas di Bumi, Mengapa Gurun Sahara Justru Diselimuti Salju?)

Mungkin Anda pernah mengalami hal seperti ini: membeli minuman kemasan tanpa merasa bersalah karena sudah dijamin akan didaur ulang.

Atau meninggalkan tas daur ulang begitu saja karena memang terdapat tong sampah daur ulang di dekat Anda.

Padahal, bisa jadi, langkah Anda tersebut justru makin menambah jumlah sampah di dunia ini.

Berdasarkan penelitian terbaru yang berjudul “Recycling Gone Bad: When the Option to Recycle Increases Resource Consumption,” ketersediaan fasilitas daur ulang seperti produk yang mudah didaur ulang, tong sampah daur ulang, atau penggunaan sampah sebagai energi terbarukan malah cenderung meningkatkan jumlah konsumsi produk-produk tersebut.

Penelitian yang bertujuan melihat korelasi antara daur ulang dan tingkat konsumsi ini dilakukan dengan melakukan dua observasi pada “perilaku nyata” beberapa orang.

Observasi yang pertama dilakukan kepada 44 mahasiswa.

Mereka diminta untuk menguji sebuah gunting jenis baru tanpa diberitahhu tujuan sebenarnya dari kegiatan tersebut, yaitu menguji tingkat penggunaan kertas.