Berkenalan dengan Yak, Salah Satu Mamalia Tertangguh karena Sanggup Tinggal di Dataran Tinggi

Mentari DP

Penulis

Tingginya sekitar dua meter dan beratnya antara 225 sampai 580 kg.

Intisari-Online.com – Manusia dan hewan telah hidup berdampingan selama berjuta-juta tahun lamanya. Namun tidak semua hewan kita ketahui atau temui.

Selain karena jumlahnya sangat banyak, lokasi mereka berada juga tersebar di seluruh dunia.

Salah satunya hewan yang satu ini.

Perkenalkan, namanya Yak (Bos grunniens).

(Baca juga:Dari Anjing Terbesar hingga Kucing dengan Ekor Terpanjang di Dunia! Inilah 5 Hewan yang Berhasil Masuk Buku Rekor Dunia tahun 2017)

(Baca juga:7 Hewan yang Punya Kekuatan 'Super', Salah Satunya Bisa Hidup Abadi)

Hewan yang satu ini hanya ditemukan di wilayah Himalaya di benua India, Daratan Tinggi Tibet, dan utara Mongolia dan Rusia.

Yak termasuk sejenis sapi, sehingga ia juga termasuk hewan ternak. Tapi ukurannya sangat besar. Tingginya sekitar dua meter dan beratnya antara 225 sampai 580 kg.

Namun walau begitu, ia bisa bergerak dengan lincah di lingkungan yang sulit, bahkan di tempat tinggi yang mencapai 6.100 meter.

Yak (Bos grunniens).

Bagi orang Tibet, Yak dikenal sebagai hewan yang jinak dan kuat. Ia sering dimanfaatkan untuk mengangkut beban, diambil susu atau dagingnya, dan kulitnya dijadikan wol.

Umumnya warna kulit Yak gelap, seperti kehitam-hitaman sampai berwarna coklat. Ia memiliki telinga kecil dan dahi yang lebar, dengan tanduk yang umumnya juga berwarna gelap.

Pada Yak jantan, tanduknya menyapu ke luar dari sisi kepala, lalu melengkung ke depan. Ukuran tanduk berkisar antara 48 sampai 99 cm.

Sementara tanduk Yak betina lebih kecil, panjangnya hanya 27 sampai 64 cm. Tapi bentuknya lebih tegak.

(Baca juga:Selain Ngengat Creatonotos Gangis dari Kebumen, Inilah 5 Spesies Hewan yang Bentuknya Aneh)

Yak (Bos grunniens).

Bisa dibilang, Yak adalah satu-satunya mamalia yang beradaptasi dengan baik di tempat yang sangat tinggi.

Ia memiliki paru-paru dan jantung yang lebih besar daripada sapi yang ditemukan di dataran rendah.

Serta kapasitas pengangkutan oksigen yang lebih besar melalui darah mereka.

Sebaliknya, Yak mengalami kesulitan berkembang di ketinggian yang lebih rendah. Ia akan cenderung menderita kelelahan panas di atas suhu 15 derajat Celcius.

(Baca juga:Hi, Gara-gara Wujudnya yang Menyeramkan, Hewan Ini Dijuluki 'Serangga Setan'. Siapakah Dia Sebenarnya?)

Artikel Terkait