Find Us On Social Media :

Di Bumi, Manusia Sampai Berperang Demi Berlian, di Jupiter dan Saturnus Malah Ada Hujan Berlian

By Ade Sulaeman, Sabtu, 6 Januari 2018 | 12:00 WIB

Intisari-Online.com - Sebuah riset yang dilakukan oleh Kebin Baines dari University of Wisconsin-Madison dan Mona Delitsky dari California Speciality Engineering di Flintridge menemukan adanya hujan berlian di Jupiter dan Saturnus.

Keduanya memaparkan hasil penelitiannya di pertemuan divisi Ilmu Keplanetan pada American Astronomical Society yang berlangsung di Denver, Colorado, Senin (8/10/2013) lalu.

Menurut dua peneliti itu, seperti diberitakan Nature, Rabu (9/20/2013), petir merombak metana yang terdapat di atmosfer Saturnus dan Jupiter, kemudian membebaskan atom karbon penyusunnya.

Atom karbon yang dibebaskan kemudian berikatan satu sama lain, membentuk jelaga.

(Baca juga: 7 Desa Ini Tersembunyi di Tempat yang Tak Terbayangkan, Salah Satunya Ada di Kawah Gunung Berapi)

Ketika semakin turun ke bawah lapisan atmosfer, karena suhu dan tekanan yang lebih tinggi, jelaga berubah menjadi grafit dan selanjutnya menjadi berlian.

Semakin turun, suhu di Jupiter dan Saturnus bisa mencapai 8.000 derajat celsius.

Berlian yang semula padat bisa berubah menjadi cair, menjelma sebagai hujan berlian.

Baine mengatakan, di Saturnus, berlian bisa terbentuk pada kedalaman atmosfer 6.000 hingga 30.000.

Menurutnya, Saturnus bisa menghasilkan 10 juta ton berlian dengan sebagian besar ada dalam bentuk batuan yang ukurannya tak lebih dari satu milimeter.

"Kalau Anda punya robot di sana, robot itu cukup duduk dan akan mengoleksi berlian yang berjatuhan," kata Baines.

Dalam pandangan dua Baines dan Delitsky, pada tahun 2049, manusia bisa mengoleksi berlian di Saturnus dan menggunakannya untuk membuat wahana superkuat guna mengambil helium 3 untuk bahan bakar.