Find Us On Social Media :

Fakta! Kulkas Ternyata Sudah Ada Sejak Sebelum Masehi, Ini Bukti-buktinya

By Yoyok Prima Maulana, Kamis, 4 Januari 2018 | 17:30 WIB

Intisari-online.com - Meski tampak sederhana, kulkas punya sejarah panjang. Riwayatnya sudah dimulai sebelum era Masehi.

Orang-orang Romawi dan Yunani kuno punya kebiasaan mengawetkan daging dan makanan dengan cara menyimpannya di dalam es alam. 

Mereka mengangkut salju dari pegunungan dan menyimpannya di ruang khusus bawah tanah. 

Di situ es alam " diawetkan" dengan cara diselimuti jerami. 

Baca: Satu Bulan Sebelum Serangan Jantung, Tubuh Memberikan 6 Tanda Ini

Itulah kulkas zaman dulu. Super gede, tanpa listrik, tidak bisa dipakai untuk bikin es, tapi malah menghabiskan es.

Di negera tropis yang tak mengenal musim salju, ceritanya lain lagi.  Orang-orang India dan Mesir bisa membuat salju dengan cara penguapan cepat. 

Ternyata orang kuno lebih cerdas dari kita.  Meski belum mengenal teori fisika, mereka tahu jika air diuapkan dalam tempo sangat cepat, uap yang terbentuk akan menyerap panas dari lingkungan sekitarnya. 

Ini menyebabkan udara di sekitarnya menjadi dingin, dan uap air di sekelilingnya bisa berubah menjadi salju.  Dengan cara ini mereka bisa membuat salju di tengah malam yang dingin.

Teori penguapan cepat inilah yang mendasari penciptaan kulkas.  William Cullen, ilmuwan dari University of Glasgow, Inggris, adalah ilmuwan pertama yang memperagakan teknik ini di laboratorium. 

Bedanya, kali ini tidak menggunakan air, tapi etil eter, sebuah cairan yang sangat mudah menguap. la mendemonstrasikan teknik ini tahun 1748. Pada 1805 ilmuwan Amerika, Oliver Evans, merancang mesin pendingin pertama yang bekerja berdasarkan teknik penguapan cepat ini. 

Baca: Pesawat Kiriman CIA Ini Sering Terbang di Langit Indonesia Tanpa Pernah Terdeteksi

Namun, ia belum sempat membuat kulkas sungguhan. Baru pada 1834, Jacob Perkins, ilmuwan  Amerika lain, berhasil membuat kulkas pertama dan mematenkannya.  Inilah prototipe mesin kulkas pertama setelah era "kulkas bawah tanah".