Find Us On Social Media :

Waspada! Ternyata Robot Seks Dapat Dibajak oleh Hacker Untuk Membunuh Orang

By Masrurroh Ummu Kulsum, Kamis, 4 Januari 2018 | 11:15 WIB

Intisari-Online.com - Pembajakan tidak hanya terjadi pada media sosial atau personal komputer saja.

Dilansir dari newsweek.com, pada Senin (1/1/18) para peneliti memperingatkan hal serupa dapat terjadi pada robot seks

Ahli keamanan cybersecurity telah memberikan peringatan bahwa robot seks dapat dibajak oleh hacker untuk membahayakan orang bahkan sampai membunuhnya.

Peneliti Artificial Intelligence (AI) secara konsisten juga telah memperingatkan risiko keamanan yang ditimbulkan oleh robot yang terhubung dengan internet.

(Baca juga: Tak Disangka! Krokot yang Sering Dianggap Gulma ini Ternyata Ampuh Tanggulangi Stroke)

(Baca juga: Selama 12 Tahun, Mantan PSK Ini Mengaku Telah Tidur dengan 10 Ribu Pria yang Mayoritas Sudah Menikah)

"Hacker bisa meretas robot atau perangkat robot dan memiliki kontrol penuh atas koneksi, senjata, kaki, dan alat-alat terlampir lainnya seperti beberapa pisau atau alat pengelasan" kata Nicholas Patterson dosen di Deakin University di Melbourne, Australia.

Robot ini bisa menjadi sangat kuat, setelah dibajak. Apalagi hacker memiliki kontrol penuh atas robot dan dapat mengeluarkan perintah apapun pada robot.

Apalagi peneliti telah menemukan kelemahan keamanan pada robot seks berkemampuan Bluetooth, yang bisa dikendalikan hacker dari lokasi jauh dan terpencil sekalipun.

Seperti kasus yang terungkap tahun lalu pembajakan menggunakan konektor butt yang rentan.

Pada bulan November 2017 lalu contohnya, di mana para peneliti menulis komentar di jurnal ilmiah Nature, yang menjelaskan sebuah skenario di mana kecerdasan tiruan palsu yang membajak otak-komputer. 

(Baca juga: Sudah Tidur dengan 10.000 Pria, Mantan PSK Ini Ungkapkan Apa yang Ia Pelajari dari Industri Malam Selama 12 Tahun)

Dalam situasi seperti ini, pikiran, keputusan, dan emosi seseorang dapat diambil alih oleh AI dan dimanipulasi untuk melawan kehendak seseorang.

Contohnya, seorang pria lumpuh yang menggunakan otak-komputer untuk tidak menyukai seseorang. 

Hal itu bisa disalahartikan sebagai perintah untuk menyakiti orang tersebut meski tidak ada perintah langsung yang diberikan.

Perkembangan teknologi berarti kita berada di jalan menuju dunia yang memungkinkan untuk memecahkan kode proses mental orang dan secara langsung memanipulasi mekanisme otak yang mendasari niat, emosi dan keputusan mereka.

Ini memungkinkan individu dapat berkomunikasi dengan orang lain hanya dengan pikiran.

Sistem komputasi yang kuat terhubung langsung ke otak orang, memfasilitasi interaksi mereka dengan dunia sehingga kemampuan mental dan fisik mereka sangat meningkat.

Kemungkinan manfaat klinis bagi masyarakat dari teknologi syaraf ini juga sangat luas, sehingga perkembangannya harus dibimbing agar tidak bertentangan dengan kemanusiaan.

(Baca juga: Tak Ingin Mereka Terlunta-lunta, Mantan PSK Ini Dirikan Penampungan Khusus untuk Mantan PSK Lainnya)