Find Us On Social Media :

Ironi, di Balik Mewahnya Kota Hong Kong, Fotografer Ini Abadikan Kehidupan Suram Penghuni 'Bilik Peti Mati'

By Mentari DP, Kamis, 4 Januari 2018 | 10:30 WIB

Intisari-Online.com Hong Kong penuh dengan jajaran pertokoan dengan lampu neon terang yang menjual barang-barang bermerk mewah, perhiasan, dan perangkat teknologi untuk menyenangkan konsumen.

Cakrawala yang dipenuhi gedung-gedung pencakar langit berisi beragam bisnis membuat Hong Kong menjadi salah satu pusat keuangan utama dunia.

Namun di balik kehidupan kota yang glamor, sekitar 200.000 orang, termasuk 40.000 anak-anak, tinggal di tempat yang ukurannya berkisar antara 4 hingga 30 meter persegi.

Mereka menyebutnya dengan “bilik peti mati”.

(Baca juga: 9 Foto Menyedihkan Para Tunawisma Hong Kong yang Harus ‘Numpang’ Tidur di McDonald’s)

(Baca juga: Begini Kesan Fotografer Hong Kong yang Pertama Kali Datang ke Korea Utara: Stasiun Kereta Bawah Tanahnya Mewah!)

Dengan populasi hampir mencapai 7,5 juta penduduk dan hampir tak ada lagi lahan kosong tersisa, pasar perumahan Hong Kong meningkat menjadi yang paling mahal di dunia.

Terdesak oleh harga sewa yang melonjak, puluhan ribu orang tak punya pilihan selain menghuni gubuk liar; rumah susun yang terbagi-bagi dengan dapur dan toilet menyatu; bilik seukuran peti mati; dan rumah kandang yang terbuat dari jalinan kawat.

“Dari memasak hingga tidur, semua aktivitas dilakukan di ruang sempit ini,” kata Benny Lam saat mengisahkan pengalaman memotret kehidupan suram di Hong Kong.

(Baca juga: 9 Foto Ini Tunjukkan Bahwa Kyoto Layak Jadi Salah Satu Kota Terbaik di Dunia Tahun 2017)

Untuk membuat bilik peti mati, rumah susun seluas 120 meter akan disekat secara ilegal oleh pemiliknya guna menampung 20 ranjang susun.

Masing-masing ranjang disewakan dengan harga 200 dolar Hong Kong (Rp344.756) per bulan. Bilik ini bahkan tidak akan muat jika seseorang berdiri di dalamnya.

Dalam serial fotonya yang berjudul “Trapped”, Lam ingin 'menerangi' tempat tinggal nan mencekik yang tak terjangkau oleh cahaya kesejahteraan Hong Kong.