Find Us On Social Media :

Lingkar Pinggang Bisa Deteksi Penyakit Jantung, Ini Dia 3 Fakta Tersembunyinya

By Yoyok Prima Maulana, Kamis, 28 Desember 2017 | 11:45 WIB

Ilustrasi

Intisari-online.com - Orang yang memiliki bentuk tubuh 'apel’ dengan lemak berkumpul di perut atau bagian tengah badan lebih berisiko terkena penyakit jantung koroner dibandingkan dengan mereka yang bentuk tubuhnya seperti 'pir', besar di bagian bokong atau paha.

Karena pada orang yang  bertubuh 'apel' cenderung mengalami gangguan aliran darah ke seluruh tubuh yang menjadi tolok ukur kinerja jantung dalam memompa darah.

Sebagai patokan, pinggang berukuran 90 cm sudah merupakan tanda bahaya bagi pria. 

Sedangkan untuk perempuan risiko itu meningkat bila lingkar pinggangnya berukuran 80 cm.

BACA JUGA: 

Di masyarakat berkembang banyak mitos tentang penyakit jantung koroner (PJK). Supaya kita tidak ikut tersesat oleh mitos itu, berikut adalah beberapa fakta sebenarnya

1. Perempuan lebih rentan terhadap PJK.

Kenyataannya bila seorang perempuan telah mengalami serangan jantung, kemampuan untuk bertahan hidup lebih kecil daripada laki-laki.

Hal ini karena pembuluh darahnya lebih kecil sehingga kemungkinan terjadinya kerusakan lebih besar.

2. Gangguan gusi menambah risiko penyakit jantung.

Apa kaitan mulut dan jantung? Penelitian menunjukkan, mereka yang mengalami gangguan gusi berisiko terkena penyakit jantung koroner dan stroke.

Menurut penelitian dari Belgia, besar kemungkinan karena saat mengunyah makanan ada bakteri yang masuk ke aliran darah dan mengakibatkan terjadinya peradangan.