'Saya Mencintai Pasangan Namun Ragu untuk Menikahinya, Apa yang Harus Saya Lakukan?'

Masrurroh Ummu Kulsum

Penulis

Ketika pasangan sudah sangat baik dan memahami namun ternyata kita masih ragu untuk menikahinya padahal sudah ada dorongan menikah dari orangtua, situasi yang banyak dialami orang, lalu hal ini yang h

Intisari-Online.com - Kali ini ada seorang pria India yang bertanya kepada seorang psikolog tetang hubungannya dengan pasangan.

Situasi ini mungkin juga dialami banyak pria atau bahkan wanita, Zankhana Joshi seorang Psikolog Konseling berbasis di Mumbai mencoba memberikan solusinya.

Dilansir dari indiatimes.com, pria ini telah menjalin hubungan selama 6 bulan dengan pasangannya.

Kekasihnya adalah wanita pekerja, orang yang peduli, memahami dia dengan baik, hampir tidak ada cacat satupun. Namun usianya Kini 27 tahun dan orangtuanya ingin putrinya segera menikah.

BACA JUGA:Semua Orang Bisa Berdebat Namun Hanya Sedikit yang Bisa Membuktikan

Kekasihnya telah miminta pria ini menikah namun dia masih bingung untuk menyanggupi. Ada keraguan dalam dirinya apakah menikahinya adalah keputusan yang tepat atu tidak.

Hubungan yang dijalin baru sebentar, belum cukup untuk mengenalnya lebih dalam, dan kekasihnya selalu menanyakan hal yang sama setiap minggu tentang pernikahan, lantas apa yang harus diperbuatnya?

Berada dalam tekanan untuk menikah dalam sebuah hubungan dapat membuat Anda Stres.

Wanita di India dan mungkin di negara lain pada usia di atas sering didorong oleh orang terdekatnya untuk segera menikah.

BACA JUGA:Cara Cerdas 'Menjinakkan' Bawahan yang Lebih Senior, Manjur Lo!

Hal tersebut diperparah dengan melihat teman-teman sebayanya yang sudah banyak menikah.

Pria mungkin menolak menikahi karena waktu yang belum tepat atau pasangannya yang tidak baik, tapi melegakan jika Anda tidak menyerah dengan keadaan.

Biasanya orang yang menjadlin hubungan di usia dewasa langkah selanjutnya pasti ingin menikah.

Jika berhubungan dengan lamanya menjalin hubungan sebelum menikah, Anda tidak dapat menentukan berapa banyak waktu yang cukup untuk memastikannya.

BACA JUGA:Seperti Fiksi Ilmiah, Nanti Akan Lahir Sebuah Alat yang Bisa Membuat Benda Apa Saja

Di India perkawinan dapat dilaksanakan hanya dengan satu atau dua kali pertemuan, ini menyangkut pengalaman pribadi seseorang tentang kesiapan dan kemauan untuk berkomitmen.

Tidak akan pernah ada waktu yang tepat, karena hubungan berkembang dari pengalaman yang Anda berdua hadapi bersama sebagai pasangan.

Pasangan Anda sangat baik namun Anda masih ragu menikahinya, saat Anda memutuskan untuk menikah harus bersedia mengambil risiko masa depan yang mungkin timbul.

Hubungan lebih bersifat seni daripada sains, jangan coba menganalisisnya secara logis untuk memeriksa apakah dia memenuhi kriteria Anda.

BACA JUGA:Wow, Ternyata Hutan Guatemala Menyimpan Peradaban Futuristik Suku Maya yang Berusia 2000 Tahun

Coba renungkan kembali bagaimana perasaan Anda terhadapnya, jika dia orang yang tepat dan anda telah menanti kehadirannya mulailah berpikir untuk menikahinya.

Apakah keputusan itu logis atau intuitif, risiko dalam hubungan di masa depan tetap ada. Namun, jika tujuannya adalah untuk bersama, cara mengatasinya akan Anda temukan bersama pula.

Jadi hal terbaik yang harus dilakukan adalah duduk dan diskusikan dengan dia secara terbuka.

Jika dia tahu Anda serius, dia mungkin akan memberi waktu yang Anda butuhkan, namun jika keraguan datang dari tidak dapat memastikan kehidupan denganya sebaiknya Anda jujur.

Jika dia menginginkan pernikahan dan Anda tidak, jelaskan tentang hal itu.

Perlu diingat orang yang kita nikahi tidak bertanggung jawab untuk membuat kita bahagia, melainkan dia adalah seseorang yang ingin kita bagikan saat-saat bahagia bersama kita.

BACA JUGA:Lembah MiG, Ruang Pertempuran Sekaligus Kuburan Pesawat-pesawat Tempur dalam Perang Korea

Artikel Terkait