Find Us On Social Media :

Duh, Karyawan dari Perusahaan Teknologi Amazon dan Microsoft Terlibat Kasus Perdagangan Seks

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 26 Desember 2017 | 14:45 WIB

Karyawan industri teknologi terlibat perdagangan seks

Intisari-Online.com - Industri teknologi memang memiliki sejarah keterkaitan dengan seksisme dan misogini.

Namun laporan Newsweek baru-baru ini menyoroti masalah lain, yaitu karyawan Amazon dan Microsoft diketahui mengirim email ke rumah bordil dan mucikari atas nama perusahaan.

Kabar tersebut mengungkapkan banyak email dikirim ke rumah pelacuran dan mucikari antara 2014-2016.

Email tersebut mendokumentasikan perlindungan industri rumah pelacuran dan pembelian layanan dari pekerja seks yang diperdagangkan.

(Baca juga: )

(Baca juga: )

Di antara email-email yang diperoleh dari catatan publik Kantor Kejaksaan King County, Washington tersebut, sebagian dikirim melalui akun karyawan Microsoft, 63 dari akun Amazon, dan puluhan lainnya dari perusahaan seperti Boeing, T-Mobile, Oracle, dan perusahaan teknologi setempat.

Industri seks di Seattle memang tumbuh di samping industri teknologinya.

Pihak berwenang kota mengatakan bahwa beberapa pria menghabiskan hingga Rp677 juta per tahun untuk pekerja seks.

Alex Trouteaud, direktur kebijakan dan penelitian pada organisasi anti-trafficking Demand Abolition, mengatakan kepada Newsweek bahwa industri teknologi adalah "budaya yang merangkul perdagangan manusia."

Sementara itu, pihak Microsoft langsung menanggapi kasus tersebut.

Menurut perwakilan Microsoft, Microsoft sudah lama memerangi perdagangan seks, bahkan beberapa karyawan secara sukarela menyediakan waktu dan uang untuk menangani masalah ini.: