Find Us On Social Media :

Hebat! Ilmuwan Sedang Merekayasa Tanaman Untuk Melawan Perubahan Iklim

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 23 Desember 2017 | 19:00 WIB

Intisari-Online.com - Tantangan terbesar umat manusia di permukaan bumi sekarang adalah pemanasan global.

Pemanasan global ini memicu perubahan iklim dikarenakan jumlah karbon dioksida yang begitu banyak di atmosfer.

Untuk menyelesaikan masalah itu, para ilmuwan telah menetapkan metode rekayasa tanaman.

Menjerat Karbon di Udara

Baca Juga: 

Baca Juga: 

Ahli biologi tanaman Joanne Chory telah menyelidiki sifat adaptif dan beragamnya kehidupan tanaman.

Dilansir pada Futurism, Chory menggunakan sifat adaptif tanaman ini untuk merekayasa tumbuh kembang selanjutnya.

Sekarang, labnya di Salk Institute for Biological Studies sedang menciptakan tanaman penyimpan karbon.

Dengan begitu diharapkan tanaman akan membantu memperbaiki dampak perubahan iklim.

Para peneliti yang bekerja di bawah pimpinan Chory mencoba membuat varietas tanaman yang dapat menghilangkan karbon dioksida dari atmosfer.

Idenya berasal dari zat suberin, zat lilin yang ditemukan secara alami pada jaringan gabus tanaman.

Suberin tersusun dari karbon dan tidak akan terurai, yang berarti karbon dapat bertahan selama ribuan tahun dalam suberin.

Hal yang sama akan diterapkan untuk menjerat karbon dari atmosfer.

Suberin bersumber dari akar tanaman tertentu, laboratorium Chory kadang menggunakan kacang buncis.

Chory sedang merancang pabrik penyimpan karbon yang nantinya dapat menghasilkan 20 kali lebih banyak suberin dari capaian sekarang.

Baca Juga: 

Baca Juga: 

Menurut Chory, jika kita menggunakan lima persen lahan pertanian dunia untuk menanam tanaman dengan hasil suberin tinggi, kita dapat menjerat setengah dari karbon dioksida yang berada di atmosfer.

Tentu saja rencana ini juga memiliki beberapa kelemahan.

Hasil suberin yang dikeluarkan tanaman akan mengakibatkan tanaman tumbuh kerdil karena menyimpan karbon.

Selain itu, sementara lima persen lahan di dunia terdengar seperti proporsi yang sedikit, pada kenyataannya lima persen adalah tanah yang sangat luas.

Baca Juga: