Find Us On Social Media :

Mr. P Bengkok yang Seperti Bagaimana yang Bisa Diluruskan? Ini Jawabannya

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 19 Desember 2017 | 20:00 WIB

Intisari-Online.com – Kondisi penis yang bengkok bisa dibedakan karena dua faktor.

Pertama karena kebiasaan, kedua karena penyakit.

Bengkok karena kebiasaan misalnya biasa menempatkan batang penis di dalam celana terutama celana dalam pada posisi tertentu.

(Baca juga: Peyronie, Kondisi Penis Bengkok yang Bikin Banyak Pria Gagal Berhubungan Seks)

(Baca juga: Inilah Jawaban Kenapa Kulit Penis dan Puting Berwarna Lebih Gelap Dibanding Kulit Tubuh Lainnya)

“Kalau meletakkannya ke atas, ya penis akan membengkok ke atas. Demikian juga kalau ke kiri atau ke kanan, atau ke bawah. Tetapi, bengkok yang terjadi biasanya tidak akan menjadi ekstrem,” jelas dr. Ferryal Loetan, ASC&T, Sp.KFR, M.kes-MMR (Sex Consultant and Rehabilitation Specialist).

Sedangkan penis membengkok karena penyakit biasa disebut peyronies disease, atau penyakit peyronies.

Bengkok yang terjadi sangat ekstrem bisa ke segala arah, dan ini terjadi karena trauma pada batang penis yang menyebabkan rusaknya jaringan ikat di satu sisi penis.

Rusaknya jaringan ini bisa karena trauma, misalnya trauma olahraga.

(Baca juga: Inilah Jawaban Kenapa Kulit Penis dan Puting Berwarna Lebih Gelap Dibanding Kulit Tubuh Lainnya)

Atau trauma karena disuntik misalnya, sehingga terbentuk jaringan ikat atau cicatriks yang membuat penis tertarik dan membengkok pada sisi tersebut.

Akan semakin jelas terlihat bila dalam keadaan ereksi, dan biasanya kondisi ini disertai rasa nyeri.

Kondisi penis bengkok karena kebiasaan meletakkan penis dalam celana umumnya tidak menyebabkan rasa nyeri dan gangguan sehingga tidak perlu dikoreksi atau dilakukan tindakan perbaikan apalagi operasi.

Sedangkan peyronies disease, apalagi yang sudah menyebabkan rasa nyeri dan mengganggu, perlu segera dilakukan tindakan koreksi.

Yang selama ini dilakukan adalah dengan operasi kecil melepaskan jaringan ikat yang telah terjadi. (KTW)

(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Februari 2014)