Find Us On Social Media :

Perpustakaan Tertinggi di Dunia Ada di Indonesia, Sudah Pernah ke Sana?

By Yoyok Prima Maulana, Rabu, 20 Desember 2017 | 16:30 WIB

Intisari-online.com - Gedung fasilitas layanan Perpusnas RI menjadi gedung perpustakaan tertinggi di dunia dengan ketinggian mencapai 126,3 m.

Gedung yang diresmikan oleh Presiden Joko widodo pada September 2017 ini mengalahkan gedung perpustakaan di Shanghai, China yang tingginya 106 meter sebagai peraih gedung perpustakaan tertinggi di dunia.

Berdiri di atas lahan seluas 11.975 meter persegi dengan luas bangunan 50.917 meter persegi dan bangunan setinggi 126,3 meter, gedung perpustakaan nasional ini dirancang dengan konsep green building dengan konsumsi energi 150 kwh/mm2 per tahun.

Biayanya menghabiskan dana sekitar Rp400 miliar.

BACA JUGA: 

Semua fasilitas layanan di Perpusnas tidak memungut biaya apa pun dari pengunjung karena semua biaya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pencanangan gedung Perpusnas RI yang megah ini sudah dimulai sejak 65 tahun yang lalu pada masa Presiden Sukarno. Pemilihan tempat di Jalan Medan Merdeka Selatan juga disebut-sebut ide dari Sukarno.

Keinginan membangun fasilitas pusat ilmu pengetahuan, kesenian dan kebudayaan di sekeliling Monas untuk mencerminkan peradaban bangsa Indonesia.

Perpustakaan Nasional juga dilengkapi dengan teknologi jaringan data kategori 7 (CAT-7) dan perangkat jaringan aktif yang dapat mentransfer data hingga mencapai kecepatan 100 Gbps.

Khusus bagi pemustaka disabilitas, khususnya tunanetra dapat memanfaatkan koleksi buku huruf braille yang sudah mencapai lebih dari 5.000 buku.

Saat peresmian gedung baru Perpusnas RI kemarin, Jokowi, menyaksikan langsung demo membaca huruf braille oleh anak-anak tunanetra. 

Koleksi ebook juga disediakan melalui iPusnas yaitu aplikasi yang dapat diunduh melalui smartphone maupun komputer.

Buku elektronik ini sifatnya diunduh sementara. E-book juga sifatnya seperti meminjam buku fisik, bila e-book sedang dibaca pembaca lain, pemustaka perlu mengantre untuk mendapat akses terhadap e-book tersebut.