Penulis
Intisari-Online.com – Perkenalkan, ini adalah Mulgara ekor panjang.
Mulgara ekor panjang (Dasycercus cristicauda) adalah satu dari dua spesies mulgara, marsupial karnivora kecil dari Australia. Atau bisa juga ia disebut tikus marsupial berekor panjang.
Hewan kecil yang menggemaskan sekaligus mematikan ini diperkirakan punah di New South Wales lebih dari 100 tahun yang lalu.
Namun baru-baru ini, hewan ini kembali ditemukan di Taman Nasional Strut, barat laut New South Wales.
(Baca juga:Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)
(Baca juga:Luar Biasa! Bermodal Satu Tangan, Mantan Nelayan Ini Borong 5 Emas dan Pecahkan 3 Rekor ASEAN)
Sebenarnya, cukup sulit untuk menentukan berapa banyak Mulgara ekor panjang yang tersisa dan di mana saja dia berada.
Ini dikarenakan, selama bertahun-tahun, dua spesies Mulgara, Mulgara ekor panjang dan Mulgara ekor pendek (Dasycercus bylthi), dianggap spesies yang sama.
Namun pada tahun 2005, pengujian genetik mengkonfirmasi bahwa mereka adalah dua spesies berbeda. Walau perbedaan juga tidak banyak.
Mulgara ekor panjang memiliki ekor yang lebih panjang dengan bulu warna hitam di ujungnya. Ia juga delapan puting susu.
Sementara Mulgara ekor pendek memiliki ekor yang hanya 2/3 dari ekor Mulgara ekor panjang dengan ujung bulu berwarna hitam juga. Serta memiliki enam puting susu.
Untuk ukuran badan, keduanya memiliki ukuran yang sama. Rata-rata sekitar 30 cm dari hidung ke ekor.
(Baca juga:Egyptian Jerboa, Hewan Aneh Bertubuh Seperti Kangguru Namun Masuk Spesies Tikus)
Namun, Mulgara ekor panjang masuk daftar hewan yang terancam punah.
“Mulgara ekor panjang berada di lingkungan gurun pasir di pedalaman Australia. Namun jumlah mereka menurun drastis karena kelinci, kucing, dan rubah,” kata Rebecca West dari Universitas New South Wales dilansir dari sciencealert.com.
Kini, setelah penemuan kembali Mulgara ekor panjang, West dan beberapa peneliti akan melakukan proyek pengamatan lebih lanjut.
“Tujuan dari proyek ini adalah untuk mengembalikan spesies mamalia yang tidak terlihat di habitat alami selama lebih dari 90 tahun di Taman Nasional Sturt,” kata Jaymie Norris, pengelola kawasan Taman Nasional dan Satwa Liar.