Intisari-online.com - Google bukanlah mesin pencari informasi pertama.
Archie besutan Alan Emtage sebenarnya yang berhak atas sebutan tersebut.
Selain itu, sebelum Google lahir, di dunia maya sudah bertebaran search engine macam Magellan, Hotbot, Yahoo!, dan Alta Vista.
Namun mereka masih menampilkan berdasarkan urutan abjad atau memberikan data yang belum terperinci.
Si pendiri Google. Larry Page yakin, jika bisa berinovasi menciptakan sebuah mesin pencari yang lebih baik, yakni pencarian berdasarkan popularitas sebuah situs daripada situs yang lain, dia akan sukses besar.
Hanya, perjuangannya tidak mudah. Page yang sedang menyelesaikan program doktoralnya di Universitas Stanford mesti bisa mengumpulkan semua website di dunia maya yang jumlahnya miliaran ke komputernya.
Dosen pembimbingnya hanya geleng-geleng kepala. Mustahil!
Hingga pada 1996, Page mengajak sobat karibnya, Sergey Brin untuk membuat proyek yang sepertinya mustahil itu.
Setahun kemudian Page meluncurkan mesin pencari bernama BackRub.
Saat itu pula mesin pencari idam-idaman Page mulai mencapai titik terang. Hal yang disebut mustahil ternyata bisa direalisasikan dengan kegigihan.
Namun dia merasa nama tersebut kurang sip. Setelah berhari-hari berdiskusi, muncullah nama “Gogola”. Artinya, bilangan 1 diikuti oleh 100 angka nol.
Pada malam harinya, Page menuliskannya di papan tulis. Tapi dia salah tulis menjadi Google. Akhirnya, nama salah tulis inilah yang dipakai.
Page dan Brin lalu menawarkan Google ke Yahoo dan Alta Vista. Tapi ditolak mentah-mentah.
Keduanya hampir putus asa sampai akhirnya bertemu Andy Bechtolsheim, investor teknologi.
Dengan suntikan dana $AS 100 ribu, maka mereka mendirikan Google Inc.
Dan, saat ini Google sukses menggerus Yahoo! dll. Mereka menguasai 80% pasar dengan nilai aset $AS 248 miliar atau sekitar Rp2.393 triliun. Wow!