Penulis
Intisari-Online.com -Christen McGinnes, wanita asal Virginia, AS,tujuh tahun lalu mencoba bunuh diri dengan cara menembak kepalanya sendiri.
Hasilnya mengerikan.Diakehilangan tulang rahang kanannya, sepertiga dari giginya dan lidah, bagian bawah mulut, sertamata kanannya.
Namun nyawanya gagal menghilang alias bisa diselamatkan.
Kisah Christen sungguh memilukan. Awalnya dia menjalani kehidupan yang bahagia, punya banyak teman, pekerjaan yang disukainya, dan berteman baik dengan neneknya.
Namun, semuanya hilang di saat yang bersamaan.
Christen kehilangan pekerjaan, neneknya meninggal, pria yang dikencaninya meninggalkannya.
Bukan hanya itu, mantan kekasihnya tersebut juga mabuk-mabukan dan menghabiskan seluruh tabungannya.
Dunia bagi Christen terasa berakhir. Putusan nekat pun diambilnya: bunuh diri.
Sebelum menjalankan aksinya, Christen merapikan apartemennya karena tahu akan banyak orang yang datang.
Dia kemudian keluar dari balkon karena khawatir saat peluru menembus kepalanya akan ada orang lain yang terluka.
Dia kemudian menarik pelatuk pistol.
Orang yang tinggal di sebelah kamarnya mendengar letusan itu danberlari kearahnya sambilmenjerit histeris.
BACA JUGA:Pemikiran untuk Bunuh Diri adalah Tanda Depresi Kambuh, Kenali Juga Tanda-tandanya Lainnya!
Christen dilarikan ke rumah sakit dan koma selama 3 minggu.
Howard, temannya, berkata bahwa semula Christen tidak bisa dikenali karena kondisi wajahnya sangat parah.
Setengah wajahnya membengkak dan diperban.Christen harus menjalani sekitar 49 operasi untuk merekonstruksi wajahnya.
Saat dia terbangun, ayahnya memegang tangannya sambil berkata yang perlu dilakukan hanyalah berusaha untuk sembuh.
Christen juga melihat simpati sangat besar dari orang-orang di sekitarnya.
Hatinya terketuk dan meleleh.
Melihat ketulusan orang-orang sekitarnya, seketika rasa marah dan depersi Christen menghilang.
Penyesalan datang ke relung hatinya.
Sejak saat ituChristen berjanji tidak akan menjadi orang yang seperti dulu lagi.
Dia bersyukur bisa melewati semua itu.
Christen jug makin menghargai sahabat-sahabatnya yang telah mendampinginya.
BACA JUGA:Membantah Pandangan Kelompok Distopia, Facebook Luncurkan Sistem Pencegah Bunuh Diri
Kini Christen menjadi relawan di The Trauma Network Centre, Virginia.
Di sana dia berbagi pengalaman tentang bunuh diri. Berbagi usaha untuk bisa kembali bangkit dari rasa depresi.
BACA JUGA:Hannibal Barca, Panglima Perang Pasukan Gajah yang Memilih Bunuh Diri Daripada Menyerah