Find Us On Social Media :

Pelakor Makin Naik Daun Tahun Ini, Sudah Tahu Asal Usulnya?

By Aulia Dian Permata, Jumat, 15 Desember 2017 | 18:45 WIB

Intisari-Online.com - Istilah pelakor saat ini begitu viral di dunia maya. 

Jika amau hiperbola, bisa dibilang, tahun 2017 adalah tahun yang dipenuhi drama pelakor, terutama dari dunia selebritas.

Pelakor sendiri merupakan sebuah akronim dari kalimat perebut lelaki orang.

Lazimnya, istilah ini digunakan untuk menyebut para wanita yang menjadi orang ketiga dalam hubungan rumah tangga seseorang.

Pelakor secara khusus merujuk pada wanita, karena yang direbut adalah lelaki orang.

(BACA JUGA :  )

Kenapa istilah ini menjadi sangat populer?

Siapa yang pertama kali memperkenalkan istilah pelakor kepada masyarakat?

Tentu Anda sudah menyimak berita akhir-akhir ini mengenai Jennifer Dunn yang disebut-sebut telah menjadi istri ke-dua Faisal Harris, suami Sarita.

Kasus ini menjadi viral setelah video salah seorang anak Faisal Harris melabrak Jennifer menjadi sangat viral di media sosial.

Ternyata, jauh sebelum kasus Jennifer Dunn ini terjadi, istilah pelakor sudah banyak digunakan.

Dalam berbagai forum wanita yang ada di internet, beberapa berpendapat bahwa pelakor adalah istilah yang digunakan untuk menyebut Mayangsari ketika sebuah isu menerpanya.

Masih ingatkah Anda isu Mayangsari dan Bambang Trihatmojo pada 2005 lalu?

Waktu itu Mayangsari disebut sebagai orang ketiga dalam rumah tangga Bambang Trihatmojo dan Halimah sebelum akhirnya mereka bercerai tahun 2006.

Faktanya, setelah bercerai, Bambang Trihatmojo kemudian menikah dengan Mayangsari.

Hingga saat ini, warganet masih ramai menggunakan istilah pelakor ini untuk Mayangsari.

(BACA JUGA :  )

Sementara itu, ada juga yang berpendapat bahwa kemunculan istilah ini dari akun Instagram gosip @lambe_turah ketika sedang ramai isu antara Ayu Ting Ting dengan Raffi Ahmad, dan Mulan Jameela dengan Ahmad Dhani.

Anda mungkin juga memiliki pendapat mengenai kapan istilah ini muncul dan digunakan oleh hampir seluruh warganet saat ini.

Terlepas dari kata pelakor, sebenarnya zaman dulu juga sudah ada istilah untuk menggambarkan seorang wanita yang menjadi orang ketiga, loh!

Dulu, istilahnya adalah WIL, atau wanita idaman lain.

Meskipun sebenarnya maksudnya sama, istilah ini terkesan lebih halus dari pelakor.

Karena jika menggunakan istilah WIL, maka si wanita menjadi idaman, kesan yang diberikan adalah para pria yang lebih dulu bersalah karena memiliki idaman lain.

Sementara jika pelakor, alias perebut lelaki orang, si wanita terkesan jahat karena berusaha merebut, memiliki yang bukan haknya untuk dimiliki.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), merebut memiliki arti merampas ; mengambil secara paksa barang milik orang lain.

Sehingga, perebut berarti orang yang mengambil secara paksa barang milik orang lain.

Saat ini, istilah WIL ini sudah mulai ditiggalkan dan berganti menjadi pelakor.

Hanya sebagian orang saja yang masih menggunakan istilah WIL, biasanya yang sudah berusia diatas 30 tahun.

(BACA JUGA : )

Atau, lebih parahnya lagi, ada istilah valakor.

Valakor sendiri merupakan istilah yang dikreasi dari pelakor, memanfaatkan momentum film horror The Conjuring 2 beberapa waktu lalu.

Hantu utama dalam film horror luar negeri itu bernama Valak, seorang hantu wanita yang dipenuhi dengan perasaan dendam dan kejahatan.

Istilah ini sangat populer, terutama di kalangan netizen wanita.

Tidak bisa dipungkiri, berdasarkan survey, pengguna aktif internet di Indonesia mayoritas adalah wanita.

Dengan begitu, persebaran berbagai istilah mengenai rumah tangga semacam ini menjadi sangat cepat.

Sampai sekarang, tidak ada yang tahu pasti siapakah pribadi yang menciptakan istilah-istilah tersebut, namun Anda bisa mengetahui kapan istilah itu mulai digunakan.

Memang kreatif ya warganet Indonesia?

Jika pelakor mengacu para perempuan, lalu apa ya istilah untuk menyebut seorang pria yang menjadi orang ketiga dalam hubungan rumah tangga?

(BACA JUGA :  )