Find Us On Social Media :

Ehud Olmert, Mantan Wartawan yang Sukses Jadi Perdana Menteri Isreal Tapi Kariernya Hancur karena Gagal Taklukkan Hizbullah

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 15 Desember 2017 | 13:30 WIB

Ehud Olmert bersama George W. Bush

Intisari-Online.com - Dibandingkan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon yang dikenal sebagai ‘Penjagal dari Beirut’, latar belakang kehidupan dan karier politik Ehud Olmert jauh lebih bersih, mulus, dan tanpa melewati banjir darah.

Pria yang mengantogi tiga gelar akademis itu lahir 30 September 1945 di Binyamina.

Berkat latar belakang pendidikannya yang gemilang,  Olmert berhasil membuka praktik pengacara di Yerusalem.

(Baca juga: Katyusha, ‘Rudal Bodoh’ Andalan Pejuang Hizbullah yang Kerap Bikin Pasukan Israel Kalang Kabut)

(Baca juga: Bermaksud Hancurkan Hizbullah, Pasukan Elit Israel Ini Malah Dihajar Habis-habisan Gaga-gara Ini)

Selayaknya warga Israel yang terkena wajib militer, Olmert menggabungkan diri di satuan infantri Brigade Golani berpangkat perwira.

Beberapa pertempuran yang melibatkan Olmert sempat membuatnya terluka.

Namun,  kisah perang itu tak seheroik Ariel Sharon yang pernah terluka di kepala dalam Perang Enam Hari dan menjadi simbol perlawanan Israel.

Selain sebagai militer, Olmert juga berprofesi sebagai jurnalis dan dikenal sebagai pengamat militer yang andal.

Pada 1973 sebagai anggota Partai Likud, karier politik Olmert mulai menunjukkan prestasinya ketika terpilih sebagai anggota Knesset (senat).

Pengangkatan Olmert sebagai anggota Knesset seolah menghapus skandal pencemaran yang melibatkan sejumlah pengusaha Yerusalem yang terjadi pada 1970.