Meski Mesin Pencarinya Diblokir, Google Tetap 'Pede' Bangun 'Pusat Masa Depan' di China

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Google telah secara resmi mengumumkan bahwa mereka membuka kecerdasan buatan (AI Center) di Beijing, China.

Intisari-Online.com- Google telah secara resmi mengumumkan bahwa mereka membuka pusat kecerdasan buatan (AI Center) di Beijing, China.

Mesin pencari Google memang masih diblokir, dengan alasan merugikan negara.

Sebagai gantinya, China memiliki aplikasi search engine sendiri yang bernama Baidu.

Namun seperti dilansir pada techcrunch.com, perusahaan Google tersebut memiliki ratusan staf di China untuk layanan internasionalnya.

Baca Juga:Lagi! Ingin Menikahi Wanita Beda Agama, Pria Ini Diserang Secara Brutal dan Dibakar Hingga Tewas

Baca Juga:'Coditany Of Timeness', Album Black Metal Pertama Ciptaan Robot, Mari Kita Dengarkan!

Google tidak ingin mengabaikan peluang AI yang tumbuh kuat di China, dan telah dipuji oleh Kaifu Lee, mantan pimpinan Google China.

Tim yang berbasis di Beijing ini akan bekerja sama dengan rekan-rekan AI di kantor Google di seluruh dunia, termasuk New York, Toronto, London dan Zurich.

"Saya percaya manfaat AI tidak memiliki batas, ia dapat membuat kehidupan menjadi lebih baik. Sebagai perusahaan pertama AI, ini adalah bagian penting dari misi kolektif kita,"ungkap Dr. Fei-Fei Li, Chief Scientist di Google Cloud.

Baca Juga:Ilmu Pengetahuan Menjawab, Bangun Pagi Itu Mudah! Ini Kuncinya

Baca Juga:Tanpa Sadar, Ternyata Kita Sering Menyebut Nama Dewa-Dewa Pagan Tiap Hari

Li, yang sebelumnya adalah direktur Laboratorium Kecerdasan Buatan Universitas Stanford, kini akan memimpin tim yang berbasis di China.

Laboratorium China telah mempekerjakan beberapa peneliti unggul dan saat ini ada terbuka lebih dari 20 lowongan kerja, menurut sebuah daftar lowongan kerja.

"Selain mempublikasikan karyanya sendiri, Google AI China Center juga akan mendukung komunitas penelitian AI dengan mendanai dan mensponsori konferensi dan lokakarya AI, dan bekerja sama dengan komunitas riset AI yang bersemangat," tambah Li.

Kini Google naik lagi dan akan bersaing dengan perusahaan teknologi terbesar di China: Baidu, Tencent, dan Alibaba milik Jack Ma.

Baca Juga:Bukan Menggunakan Peledak, Pasukan Mesir Menjebol Benteng Pertahanan Israel dengan Mesin Penyemprot Air

Baca Juga:Hajar Aswad yang Menempel pada Kakbah, Benarkah Ia Batu Suci yang Berasal dari Luar Angkasa?

Artikel Terkait