Find Us On Social Media :

Tidak Mempengaruhi Banyak Orang, Tapi Bagi Mereka yang Terbatas Penglihatannya Ini Sangat Berguna

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 10 Desember 2017 | 21:00 WIB

Intisari-Online.com – Braille berusia 10 tahun saat ia dikirim ke sekolah khusus untuk orang buta. Ia cerdas dan kreatif.

Ia tidak membiarkan ketidakmampuannya memperlambat dirinya.

Buku-buku dengan huruf besar mencoba untuk dibacanya. Karena huruf-hurufnya begitu besar, buku-buku itu sendiri akhirnya berukuran besar.

Butuh waktu lama baginya untuk membaca sebuah kalimat.

(Baca juga: Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)

(Baca juga: 5 Peraturan Unik Sekolah di Jepang, Hasilnya Siswa Memiliki Kemampuan yang Luar Biasa!)

Pada saat ia mencapai akhir sebuah kalimat, ia hampir lupa awal dari bacaannya itu. Louis merasa pasti ada cara yang lebih baik.

Pada saat Louis Braille berusia 12 tahun, sesuatu yang penting terjadi.

Seorang tentara mengunjungi sekolah tersebut dan menunjukkan kepada anak-anak kode militer yang disebut “penulisan malam” yang digunakan oleh tentara untuk berkomunikasi setelah hari gelap.

Kode itu menggunakan sistem titik. Setiap titik atau kombinasi titik mewakili sebuah huruf atau bunyi fonetik.

Ini adalah sistem yang sangat rumit, tapi ini mengilhami Louis Braille untuk mengembangkan sistem enak titik untuk orang buta.

Pada waktu liburan berikutnya di rumah, Braille duduk di toko kulit ayahnya dan mengambil salah satu dari penatah yang tumpul milik ayahnya. Gagasan itu datang padanya dalam sekejap.