Find Us On Social Media :

Menurut Penjelasan Ilmiah, Inilah yang Kita Alami Ketika Mati

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 10 Desember 2017 | 17:45 WIB

- Kematian, seperti kehidupan adalah sebuah proses, kata para ilmuwan.

Apa kita merasa kesakitan saat menjelang kematian?

"Seringkali, ketika sekarat orang akan fokus pada keluarga mereka dan hal-hal yang penting untuk mereka lakukan sebelum mereka meninggal," kata Dr. Nina O'Connor, direktur perawatan paliatif di University of Pennsylvania, seperti dilansir dari Livescience.com.

Selain itu, orang cenderung kurang memiliki energi menjelang akhir hayat mereka.

Baca Juga: 

Baca Juga:

Kelelahan ini mendorong mereka untuk tidur lebih banyak sepanjang hari.

Jika orang tersebut terkena kanker, sel kanker bisa mengkonsumsi banyak energi orang tersebut, kata O'Connor.

Juga, pernapasan tidak teratur dapat menyebabkan seseorang memiliki kadar oksigen dan kadar karbon monoksida yang lebih rendah dalam darah mereka, yang dapat menyebabkan kelelahan.

Karena mereka memiliki sedikit energi, tubuh orang tersebut mungkin mengalami kesulitan mengatur suhu, yang berarti akan lebih panas atau lebih dingin dari biasanya.

"Pada detik-detik terakhir pernafasan juga tidak teratur hal ini terlihat menakutkan bagi anggota keluarga mereka yang sedang menonton," kata O'Connor.

Baca Juga: 

Baca Juga:

Namun, perubahan pernapasan ini tidak membuat orang yang sekarat merasa tidak nyaman.

Indera pendengaran adalah yang masih berfungsi hingga terakhir.

"Saat orang hanyut dan keluar dari kesadaran, kita tahu mereka masih dapat mendengarkan suara," lanjutnya.

Ketika mati dua pusat yang harus mati juga adalah jantung dan otak.

Namun, ada bukti juga bahwa orang mengalami kematian pada jantung saja (tidak dengan otak), dan kembali hidup dapat menjelaskan keadaan disekitarnya dengan akurat.

Hal itu diverifikasi oleh Dr. Sam Parnia, direktur penelitian perawatan dan resusitasi kritis di NYU Langone School of Medicine, New York City.

Baca Juga:

Baca Juga: