Penulis
Intisari-Online.com – Sudah jatuh, tertimpa tangga lagi. Mungkin peribahasa itu bisa menggambarkan kejadian ini.
Dilaporkan oleh livescience.com, seekor hiu lemon yang sedang lapar mencoba menelan ikan buntal.
Namun sebagai perlawanan diri, ikan buntal itu mengembang sehingga memblokir aliran air melalui ruang insang dan menyebabkan hiu itu mati tercekik.
Alhasil kedua makhluk laut malang itu pada akhirnya mati bersama.
(Baca juga:Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)
Kejadian ini terjadi pada 21 April 2017 di perairan tropis dekat Maladewa, sebuah negara kepulauan di Samudera Hindia.
Sedangkan foto dan laporan kejadian itu dilakukan oleh Lauren Arthur, seorang ahli biologi laut.
Menurut Arthur, hiu lemon (Negaprion brevirostris) sering berkunjung ke laguna dangkal di Baa Atoll, Maladewa.
Padahal perairan tersebut merupakan rumah bagi populasi ikan buntal besar dari keluarga Diodontidae.
Namun kejadian ini, di mana hiu mati dengan setengah ikan buntal berada di mulut hiu, adalah sesuatu yang belum pernah dipelajari Arthur sebelumnya.
Arthur menjelaskan, ketika ikan buntal terancam, mereka akan mengembangkan tubuh mereka dengan menelan air di dalam perut hewan yang memangsa mereka.
Dalam sekejab, tubuh ikan buntal membesar dan kemudian mulut ikan dengan duri yang tajam sudah menempel ke bagian dalam tenggorokan sang hiu.
Sebenarnya hiu bisa mengeluarkan hewan yang ia mangsa dari dalam perut mereka, yang dikenal sebagai “eversi”.
Tapi, saat kejadian dengan ikan buntal, hiu sebenarnya mencoba meludahkan ikan. Hal ini karena laporan salah satu saksi mata yang melihat hiu bergerak-gerak sebelum mati.
Namun tubuh ikan sudah membesar dan kemudian memblokir aliran air melalui ruang insang hiu dan menyebabkan hiu itu tercekik.
Terakhir, hiu lemon bisa tumbuh lebih dari tiga meter dengan berat 250 kg. Namun hiu lemon yang satu ini hanya memiliki panjang sekitar satu meter.
(Baca juga:Seolah Tak Rela untuk Melepas Mangsanya, Anak Hiu Ini Terus Menempel di Perut Penyelam yang Digigitnya)