Find Us On Social Media :

Yerusalem, Nama Kota Suci yang Bergema di Hati Umat Islam, Kristen, dan Yahudi

By Ade Sulaeman, Kamis, 7 Desember 2017 | 15:30 WIB

Foto arsip yang diambil pada 11 Januari 2010 menunjukkan pemandangan udara Kota Tua Yerusalem.

Intisari-Online.com - Keputusan Presiden Donald Trump untuk mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel disambut kutukan dari berbagai penjuru, menegaskan posisi kota tua itu yang sangat khusus bagi Israel dan Palestina, serta bagi tiga agama besar dunia.

BBC mencari tahu mengapa kota ini penting bagi umat Kristen, Islam dan Yahudi, tiga agama yang sama-sama terkait dengan figur Abraham atau Ibrahim dalam kitab-kitab suci.

Jerusalem, nama itu bergema di hati umat Kristen, Yahudi dan Islam sejak berabad-abad mengalami sengketa dengan sejarah milik bersama.

Jerusalem, dalam bahasa Ibrani disebut Yerushalayim, dan dalam bahasa Arab disebut Al Quds. Jerusalem merupakan salah satu kota tertua di dunia.

(Baca juga: Luar Biasa! Bermodal Satu Tangan, Mantan Nelayan Ini Borong 5 Emas dan Pecahkan 3 Rekor ASEAN)

Di masa lalu, kota ini pernah berulang kali direbut, ditaklukan, dihancurkan dan dibangun kembali oleh berbagai pihak, dan seakan setiap lapisan buminya mengungkapkan berbagai potongan sejarah masa lalu.

Pusat dan inti Jerusalem berada di bagian Kota Tua, suatu labirin gang-gang sempit dan arsitektur bersejarah yang menandai empat penjuru kota yang terdiri dari kawasan Kristen, Islam, Yahudi dan Armenia.

Kota itu dikelilingi oleh dinding batu berupa benteng tempat berdirinya sejumlah situs tersuci di dunia.

Setiap kawasan mewakili populasi tersendiri. Orang-orang Kristen memiliki dua kawasan, karena orang-orang Armenia juga beragama Kristen.

Kawasan Armenia ini, yang terkecil dari keempatnya, merupakan salah satu pusat Armenia tertua di dunia.

Hal ini sangat unik karena komunitas mereka telah mempertahankan budaya dan peradaban mereka sendiri di dalam Gereja dan Biara St. James, yang mencakup sebagian besar kawasan mereka.