Berkenalan dengan Singa Marsupial, Spesies Mamalia Pemakan Daging Terbesar di Australia

Mentari DP

Penulis

Satu ekor singa marsupial bisa mencapai 1,5 meter dengan berat rata-rata 101 sampai 130 kg.

Intisari-Online.com – Singa marsupial. Dari namanya mungkin Anda menyangka spesies hewan yang satu ini berhubungan erat dengan singa.

Namun sebenarnya ia sama sekali tidak berhubungan dengan singa.

Singa marsupial (Thylacoleo carnifex) adalah spesies mamalia marsupial karnivora yang telah punah dan merupakan anggota Diprotodontia (ordo besar dari sekitar 120 mamalia marsupialia yang mencakup kangguru).

Spesies mamalia yang satu ini tinggal di Australia seja awal sampai akhir Pleistosen (1.600.000 sampai 46.000 tahun yang lalu).

(Baca juga:Luar Biasa! Bermodal Satu Tangan, Mantan Nelayan Ini Borong 5 Emas dan Pecahkan 3 Rekor ASEAN)

(Baca juga:Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)

Dilansir dari iflscience.com, pada akhir zaman Oligosen dan awal Miosen sekitar 18 sampai 26 juta tahun yang lalu, hutan hujan Australia dipenuhi dengan spesies yang satu ini.

Mereka merupakan pemakan daging terbesar yang diketahui pernah ada di Australia dan salah satu karnivora marsupial terbesar di dunia.

Satu ekor singa marsupial bisa mencapai 1,5 meter dengan berat rata-rata 101 sampai 130 kg. Sementara singa marsupial terbesar bisa mencapai berat sampai 164 kg.

Dengan ukuran sebesar itu, singa marsupial bisa sebanding dengan singa betina atau harimau betina pada umumnya.

Singa marsupial.

Salah satu keunggulan darihewan ini adalah rahangnya dan tungkai yang sangat kuat. Serta cakar yang tajam.

Rahang dan tungkai yang kuatia gunakan untuk melindungi diri. Sementara cakar tajam itu sangat cocok untuk membunuh mangsanya.

Ketika mereka masih hidup, bertemu dengan singa marsupial adalah hal terakhir yang kita inginkan dalam hidup.

Untungnya sekarang kita tidak perlu khawatir karena spesies yang satu ini sudah punah.

(Baca juga:Tungau Demodex, Hewan Mikroskopis yang Gemar 'Bersarang' di Wajah Kita dalam Jumlah Ribuan. Berbahayakah?)

Artikel Terkait