Suka Berpindah-pindah? 4 Rumah 'Nomaden' Terbaik Ini Wajib Dilirik. Ada yang Bisa di Bawah Air

Mentari DP

Penulis

Rumah ini cocok untuk kaum nomaden atau masyarakat yang memilih hidup berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lainnya daripada menetap di suatu tempat.

Intisari-Online.com – Dalam buku barunya, seorang penulis arsitektur kontemporer terkemuka Philip Jodidio mengeksplorasi beberapa contoh rumah bergerak yang paling luar biasa.

Rumah ini cocok untuk kaum nomaden atau masyarakat yang memilih hidup berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lainnya daripada menetap di suatu tempat.

Inilah 4 rumah bergerak paling luar biasa dilansir dari independent.co.uk.

(Baca juga:Keren! Meski Punya Keterbatasan Fisik, Nur Ferry Berhasil Persembahkan 4 Emas Bagi Indonesia, Bahkan Memecahkan 3 Rekor)

(Baca juga:Luar Biasa! Bermodal Satu Tangan, Mantan Nelayan Ini Borong 5 Emas dan Pecahkan 3 Rekor ASEAN)

1. Rumah terapung

Rumah terapung.

Rumah terapung ini dirancang oleh arsitek Carl Turner sebagai respon terhadap meningkatnya risiko banjir di banyak negara karena pemanasan global.

Rumah ini ramah lingkungan dengan air hujan dipanen di tangki di bagian atap dan panel surya diintegrasikan ke dalam dinding.

Struktur kayu solid dan bisa dibangun di lokasi dalam waktu kurang dari dua minggu. Harganya sekitar 175.000 Pound (Rp3,1 miliar).

2. Rumah untuk di hutan

Rumah untuk di hutan.

Rumah mewah di atas roda di selatan Snowdonia, Wales ini merupakan upaya untuk mendorong wisatawan untuk menemukan keindahan alam di wilayah ini.

Rumah ini dirancang oleh tim London muda Francis & Arnett. Jika Anda mau membelinya, harganya 11.000 Pound (Rp199 juta).

Strukturnya dibangun dari kayu dan baja. Ada kamar mandi shower dan pemanas ruangan di dalam rumah ini.

(Baca juga:5 Pemilik Rumah Ini Menolak Pindah Ketika 'Digusur', Beginilah Kondisi Rumah Mereka Sekarang)

3. Rumah bawah air

Rumah di bawah air.

Sebuah rumah bawah air dirancang oleh seniman Swedia, Mikale Genberg, yang terombang-ambing di Samudera Hindia di dekat Zanzibar di Tanzania.

Rumah tiga tingkat ini menawarkan kamar tidur bawah laut yang menawarkan pemandangan 360 derajat kehidupan laut.

4. Rumah kapsul

Rumah kapsul.

Rumah kapsul ini dirancang untuk mengumpulkan sebanyak mungkin air hujan dan embun sambil meminimalkan kehilangan energi.

Ukurannya cukup kecil, panjang 4,7 meter, lebar 2,2 meter, dan tinggi 2,5 meter. Rumah ini diklaim cocok untuk kehidupan perkotaan karena bisa ditempatkan di atas atap.

Beratnya hanya 1.300 kg da dirancang menggunakan rangka baja.

Perancangnya bernama Tomas Zacek.

Jadi, rumah bergerak manakah yang menjadi favorit Anda?

(Baca juga:7 Desa Ini Tersembunyi di Tempat yang Tak Terbayangkan, Salah Satunya Ada di Kawah Gunung Berapi)

Artikel Terkait