Find Us On Social Media :

Gampang dan Bisa Dicoba Mulai Hari Ini: Tips Melatih Anak Usia 3-5 Tahun untuk Lebih Menghargai Uang

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 6 Desember 2017 | 10:00 WIB

Intisari-Online.com - Perilaku hidup hemat harus ditanamkan sejak dini.

Jika Anda merasa kesulitan mengajari anak tentang hidup hemat dan meghargai uang, tips ini bisa Anda praktikkan.

Pada tahap awal, Anda bisa memulai pengenalan tentang pola hemat saat anak berusia 3 tahun.

(Baca juga: Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)

(Baca juga: Luar Biasa! Bermodal Satu Tangan, Mantan Nelayan Ini Borong 5 Emas dan Pecahkan 3 Rekor ASEAN)

Semakin dini Anda memulai, maka anak Anda akan semakin terbiasa untuk berhemat.

Dikutip dari forbes.com, setidaknya aktivitas ini bisa Anda terapkan pada anak usia 3-5 tahun.

Pelajaran yang ingin diberikan: anak harus mengerti jika tidak bisa membeli barang kapan pun mereka mau.

Menurut Beth Kobliner, penulis buku laris Get a Financial Life, tahap usia anak saat ini adalah yang tersulit.

Tidak mudah untuk menjelaskan skala prioritas pada anak usia 3-5 tahun.

Maka, Anda bisa melakukan 3 tips sederhana ini :

1. Tanyakan pada anak apa yang ingin mereka beli

Anda bisa bertanya pada anak Anda mengenai barang apa yang sangat mereka inginkan saat itu.

Setelah anak Anda menjawab, Anda bisa mulai mengajak si kecil berdiskusi.

Misalnya jika ia ingin membeli mainan, Anda bisa mulai dengan kalimat ini: “harga mainan itu terlalu mahal, besok baru bisa kita beli. Hari ini kita belanja makanan untuk dimasak agar besok kita tidak kelaparan.”

Dengan menjelaskan hal-hal yang lebih penting bagi kehidupannya, Anda telah sedikit menerapkan skala prioritas pada buah hati Anda.

Jelaskan dengan contoh sehari-hari agar buah hati Anda mudah menangkap maksud Anda.

Makanan lebih penting dari mainan, karena kita akan sakit jika tidak makan seharian.

Tapi kalau mainan, kita masih bisa membeli lain kali.

(Baca juga: Bingung Bagaimana Cara Mengajarkan si Kecil Menabung? Simak 4 Jurus Ini)

2. Ajak anak Anda memikirkan impiannya

Seorang anak pasti memiliki keinginan yang sebenarnya sederhana saja.

Sebagai orang tua, ajak anak Anda membuat impian sederhananya menjadi besar.

Contohnya, anak Anda ingin membeli 1 set boneka Barbie seharga Rp300 ribu.

Anda bisa mengajaknya menyimpan Rp10 ribu per hari di kaleng impiannya, setelah 30 hari, ajak anak Anda membuka kalengnya.

Pastikan nanti Anda akan mengajaknya belanja boneka Barbie setelah uangnya terkumpul.

Dengan begitu, anak Anda akan merasa senang dan sukses mendapat mainan impiannya.

Perlu diingat, jangan pernah membeli mainan itu sebelum uang tabungan si kecil terkumpul, ya!

3. Buat 3 celengan dari kaleng

Masing-masing celengan bisa Anda tulis dengan label "Berbagi", "Jajan", dan "Barang Impian".

Untuk mempermudah anak Anda membedakan, jika belum bisa membaca, Anda bisa menempel gambar pada kaleng itu.

Gambar gunung meletus sebagai penanda kaleng berbagi, untuk mengajarkan anak Anda bahwa berbagi dengan orang yang perlu bantuan itu penting.

Gambar permen dan coklat sebagai penanda kaleng jajan, ketika si kecil ingin jajan ke warung dekat rumah, dia bisa mengambil uang dari kaleng itu.

(Baca juga: Dua Tahun Menabung, Pasutri Ini Berhasil ‘Tebus’ Ninja dengan Uang Recehan Rp42 Juta)

Gambar mainan impian sebagai penanda kaleng impian, sehingga si kecil harus menunggu kaleng itu penuh baru bisa membeli mainan.

Meski awalnya sulit, pastikan Anda terus mendampingi anak Anda untuk rutin mengisi kaleng-kalengnya.

Selain mengajari anak untuk lebih hemat, Anda juga sekaligus mengenalkan rasa peduli sosial pada anak Anda.

Itulah 3 tips sederhana untuk melatih si kecil menabung.

Mudah, kan?