Find Us On Social Media :

Ingin Membalas Dendam, Itulah yang Membuat Marcel Nadjari Selamat dari Holocaust

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 5 Desember 2017 | 18:15 WIB

Kamp konsentrasi Auschwitz

Intisari-Online.com - Buku harian mengerikan narapidana kamp tahanan Auschwitz, yang terpaksa membantu regu pembunuh Nazi, akhirnya berhasil diuraikan—setelah hampir 75 tahun ditulis.

Marcel Nadjari, si pemilik buku harian itu, menuliskan kisah hidupnya di kamp kematian yang terkenal itu pada 1944.

Meski begitu, manuskrip tersebut, yang ia tulis menggunakan bahasa Yunani—yang merupakan bahasa aslinya—tidak terbaca sepenuhnya ketika ditemukan pada 1980.

(Baca juga: Luar Biasa! Bermodal Satu Tangan, Mantan Nelayan Ini Borong 5 Emas dan Pecahkan 3 Rekor ASEAN)

(Baca juga: Keren! Meski Punya Keterbatasan Fisik, Nur Ferry Berhasil Persembahkan 4 Emas Bagi Indonesia, Bahkan Memecahkan 3 Rekor)

(Baca juga: Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)

Sebelum ditemukan, buku harian ini terpendam di tengah hutan Polandia yang lembab.

Buku harian itu akhirnya diterjemahkan berkat pencitraan digital. Dari situ diketahui bagaimana Nadjiri merupakan satu dari 2.000 anggota Sonderkommando—budak Yahudi milik SS yang harus mengantar sesama Yahudi ke kamar gas.

“Sering kali saya berpikir untuk melarikan diri bersama yang lain, untuk mengakhiri ini. Tapi selalu, (keinginan) balas dendam mencegah saya melakukannya. Saya ingin dan ingin hidup, untuk membalas kematian ayah, ibu, dan adik tersayang saya,” tulis Nadjari dalam buku harian itu.

Supaya lebih aman, para sejarawan mengatakan, Nadjari kemudian memasukkan naskah setelah 13 halaman itu ke dalam botol termos, yang disegel dengan tutup plastik.

Botol plastik itu kemudian ia masukkan ke dalam kantong kulit dan menguburnya.