Find Us On Social Media :

Bisnis Ritel Makin Suram, Kini Giliran Toys R Us yang Bersiap Menutup 25 Tokonya

By Moh Habib Asyhad, Sabtu, 2 Desember 2017 | 19:30 WIB

Intisari-Online.com - 2017 seolah menjadi tahun yang mengerikan bagi bisnis ritel. Yang paling baru, peritel mainan Toys R Us dikabarkan akan menutup 25 tokonya.

Sebelumnya, tersiar kabar bahwa peritel tersebut nyari bangkrut.

Dilaporkan Sky News pada Sabtu (2/12), dewan pengelola Toys R Us Inggris segera mengambil langkah radikal pada Senin (4/12) besok untuk mengusulkan sebuah proses bernama company voluntary arrangement (CVA).

(Baca juga: Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)

(Baca juga: Keren! Meski Punya Keterbatasan Fisik, Nur Ferry Berhasil Persembahkan 4 Emas Bagi Indonesia, Bahkan Memecahkan 3 Rekor)

CVA merupakan mekanisme yang memungkinkan Toys R Us untuk mengatur dana dan operasionalnya sambil menikmati perlindungan dari kreditor mereka.

Langkah tersebut, yang memerlukan persetujuan sedikitnya 75 persen dari kreditor perusahaan, bakal membuat paling tidak 25 dari 105 gerai Toys R Us di Inggris tumbang.

Diperkirakan bahwa cabang Toys R Us yang terletak di pinggiran kota berpotensi lebih besar untuk ditutup, sebagai akibat kinerja penjualan yang lesu.

Gaya toko seperti gudang yang disuung Toys R Us sejak 1980-an dan 1990-an dipandang sudah usang untuk masa kini. Biaya operasionalnya pun tinggi.

Lebih dari itu, ratusan nasib karyawan terdampak menjadi taruhan.

Dengan proporsi penutupan yang hampir mencapai seperempat jumlah toko yang ada, belum ada kejelasan apakah seluruh karyawan akan diberhentikan atau dipindah ke cabang lainnya.

Untuk diketahui, saat ini Toys R Us mempekerjakan sekitar 3.200 karyawan di Inggris.