Find Us On Social Media :

Hamzah Izulhaq, Otodidak Tulen yang Rela Membatalkan Kuliah Demi Cita-cita Wirausaha

By Ade Sulaeman, Kamis, 30 November 2017 | 20:00 WIB

Hamzah Izulhaq

Intisari-Online.com – Kisah Hamzah Izulhaq hampir mirip dengan Altthipat Kulapongvanich, entrepreneur muda asal Thailand yang biografinya dinarasikan dalam film The Billionaire.

Keduanya sama-sama memiliki kecintaan terhadap game online dan mengawali jalan kewirausahaan dengan memanfaatkan permainan daring (dalam jaringan online) sebagai ladang bisnis.

Naluri bisnis yang terasah sejak usia dini itu rupanya membawa mereka pada keberhasilan hingga menjadi miliuner.

Hamzah sendiri tidak berasal dari keluarga dengan tradisi berwirausaha. Ibunya seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan ayahnya bekerja sebagai dosen di sebuah perguruan tinggi swasta.

Dari segi ekonomi,  ia berasal dari keluarga yang berkecukupan. Tapi dari kecil Hamzah tumbuh sebagai orang yang luwes. Ia tidak pernah risih berteman dengan anak-anak yang tidak seberuntung dirinya.

Namun, Hamzah kecil adalah seorang yang boros. Kegemarannya bermain game online di warnet dan membeli mainan, membuat uang jajannya sering jebol. Untuk mengakali defisit uang, ia memutar otak untuk menghasilkan uang.

Untung pergaulannya dengan orang kecil membuatnya tidak pernah malu untuk bekerja serabutan.

Jual koran, kelereng, petasan, mainan gambar, ojek payung, hingga mengamen pun pernah dilakoninya demi menambah pundi-pundi uang. Dari situlah jiwa kewirausahaannya terangsang.

Kecanduan bermain membuatnya sering bolos sekolah dan menyandang citra nakal di sekolahnya. Namun tak banyak yang mengira bahwa ia bermain game online juga untuk menghasilkan uang.

“Di game itu ‘kan ada berbagai level. Kalau levelnya sudah tinggi, bisa dijual sehinga menghasilkan uang. Kisaran harganya Rp800 ribu – Rp1,2 juta,” terang pemuda yang lahir di Jakarta, 26 April 1993 ini.

Tak kapok tertipu dan merugi

Riwayat kewirausahaan Hamzah dimulai sejak usianya masih dini. Di masa kecil, ia berbisnis kecil-kecilan hanya bermodalkan sisa uang jajannya.