Siswa SMP Ini Bernama ‘Tahanan PBB’, Ada Kisah Memilukan dari di Baliknya

Ade Sulaeman

Penulis

'Adik saya juga bernama Tahanan PBB Nomor Dua. Sama seperti saya lahir di dalam sel atau penjara.'

Intisari-Online.com - Apalah artinya sebuah nama. Itu adalah ungkapan populer untuk tidak mempermasalahkan arti dari sebuah nama yang disandang seseorang.

Namun yang ini berbeda. Remaja ini oleh orangtuanya diberi nama "Tahanan PBB".

Yang dimaksud PBB dari nama remaja tersebut adalah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pemberian nama ini bukan tanpa sebab.

(Baca juga:Keren! Meski Punya Keterbatasan Fisik, Nur Ferry Berhasil Persembahkan 4 Emas Bagi Indonesia, Bahkan Memecahkan 3 Rekor)

(Baca juga: Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)

Pasalnya, Tahanan PBB yang lahir pada 31 Agustus 2003 ini lahir dari pasangan Mohammad Yaqub dan Akilah.

Keduanya asal Afganistan yang kini menghuni Rumah Detensi Imigran (Rudenim) Manado.

Akta Kelahiran dan Ijazah SD Tahanan PBB.
Menurut Tahanan, yang ditemui di sela-sela aksi mogok makan sebagian penghuni Rudenim Manado, awalnya kedua orangtuanya ditahan di Rudenim Sumbawa.

Lalu pada 2010 dipindahkan ke Rudenim Manado.

"Adik saya juga bernama Tahanan PBB Nomor Dua. Sama seperti saya lahir di dalam sel atau penjara," ujar Tahanan yang masih berseragam sekolah itu, Rabu (29/11/2017).

Tahanan menjadi penghuni Rudenim Manado bersama 139 imigran lainnya yang bermasalah.

Kebanyakan dari mereka adalah imigran asal Afganistan. Selain itu berasal dari Sudan, Eritrea, Ethiopia, Somalia, Pakistan, Suriah dan Myanmar.

Kebanyakan dari mereka adalah pencari suaka.

Tahanan yang sudah sangat fasih berbahasa Indonesia dialek Manado itu kini bersekolah di SMP Negeri 2 Manado dan duduk di kelas 2.

(Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Sebuah Museum Menghilangkan Seluruh Karya Seni yang Dibuat oleh Imigran?)

Sewaktu sekolah dasar ditempuh di SDN 54 Manado. Kakaknya sendiri mengikuti pendidikan di SMAN 4 Manado.

Walau memegang akta kelahiran yang dikeluarkan pemerintah Indonesia, namun Tahanan tidak mengaku sebagai orang Indonesia.

"Saya ingin menjadi tentara, walau tidak tahu harus bagaimana, karena saya terus dibilang sebagai tahanan PBB. Semoga ada keadilan ke depannya," harap Tahanan.

Soal lingkungan sekolah, dia mengaku tak ada kendala. Sebab teman-teman sekolahnya sering membantu.

Tahanan bertekad walau statusnya tidak jelas, dia ingin giat belajar.

(Ronny Adolof Buol)

Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Remaja Ini Diberi Nama ‘Tahanan PBB’

Artikel Terkait