Canggih! 'Ponsel Pengganti' Ini Diklaim Mampu 'Obati' Mereka yang Kecanduan Smartphone

Mentari DP

Penulis

Perancang yang berbasis di Wina ini telah menciptakan pengganti smartphone yang disebut ‘Substitute Phone’.

Intisari-Online.com – Di era sekarang ini, smartphone adalah benda yang tidak terpisahkan dari kita.

Bahkan beberapa orang pernah berkata ‘lebih baik ketinggalan dompet, daripada ketinggalan smartphone’.

Nah, melihatbanyak orangsangat ketergantungan dengansmartphonenya, seorang perancang Austria mempunyai solusi agar kita tidak kecanduan smartphone terus-menerus.

Dilansir dari businessinsider.sg, Klemens Schillinger, nama perancang tersebut, bisa membantu Anda menghilangkan kecanduan terhadap smartphone Anda dan mengatasi ketidakhadirannya.

(Baca juga:Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)

(Baca juga:Keren! Meski Punya Keterbatasan Fisik, Nur Ferry Berhasil Persembahkan 4 Emas Bagi Indonesia, Bahkan Memecahkan 3 Rekor)

Perancang yang berbasis di Wina ini telah menciptakan pengganti smartphone yang disebut ‘Substitute Phone’.

Substitute Phone ini terdiri dari lima rangkaian dengan manik-manik plastik dan batu yang tidak memiliki fitur digital dan tidak dapat terhubung dengan jaringan seluler atau WiFi.

Sebagai gantinya, mereka bisa meniru gerakan khas pengguna smartphone ketika kita mengotak-atik smartphone, seperti menggulir, memperbesar (zoom), dan menggesek.

Substitute Phone.

Inti dari ide Schillinger adalah membuat alat yang memberikan kita koneksi fisik dan perasaan memuaskan seperti menggunakan smartphone, tapi kita tidak bisa terhubung ke internet.

“Internet adalah hal utama yang membuat kita tidak bisa lepas dengan smartphone,” kata Schillinger.

“Jadi, ini bisa membantu Anda menghilangkan keingginan Anda untuk menggunakan internet dan selalu mengecek smartphone setiap saat.”

Substitute Phone.

(Baca juga:LG K7i, Smartphone yang Tak Sekadar untuk Menelpon, Tapi Juga Bisa Mengusir Nyamuk)

Schillinger mengatakan bahwa ia membuat beberapa versi seperti ini dan mencoba menyamakan bobot yang sama dengan smartphone biasa.

Tapi dia lebih menyukai manik-manik karena mereka menawarkan simulasi yang paling memuaskan untuk menggunakan perangkat nyata.

“Menggulirkan manik-manik itu seperti sedikit pijatan untuk jari dan membuat perasaan jadi menenangkan.”

“Jadi, saya pikir masuk akal untuk meniru mereka dengan cara yang analog,”jelas Schillinger.

Substitute Phone.

Sebelum menciptakan Substitute Phone, karya pertama Schillinger adalah ‘Offline Lamp’.

Offline Lamp adalah lampu meja yang memiliki laci. Agar lampu mejanya menyala, pemilik harus memasukkan smartphonenya ke dalam laci lalu dikunci.

Artikel Terkait