Penulis
Intisari-Online.com – Bila berkunjung ke pantheon San Francisco di kota tua Acapulco, Meksiko, ada sebuah makam unik.
Makam berwarna putih bersih itu dipenuhi dengan boneka hingga permen.
Dalam makam itu berbaringlah Raul ‘Raulito’ González yang lahir pada 2 April 1932 dan wafat pada 2 Februari 1933 dalam usia 10 bulan.
(Baca juga: Mulai dari Pattimura Hingga Tan Malaka, Inilah para Pahlawan Tanpa Makam di Indonesia)
Makam Raulito menjadi makam paling bersih di pantheon tersebut.
Para peziarah yang datang ke makamnya sering membawa bunga, lilin, boneka, bahkan permen.
Semua benda itu diberikan untuk Raulito yang dipercaya memberikan keajaiban dari liang kuburnya.
Dikisahkan, sebelumnya makam Raulito terlantar selama beberapa dekade.
Hingga suatu hari di bulan Juni 2007, datang seorang wanita dari kota Sierra de Atoyac ke pantheon San Francisco.
Ia mengunjungi pemakaman itu dengan menggendong putrinya yang sedang sakit parah.
Wanita itu menemui Susana Curiel García, petugas administrasi area pemakaman tersebut.
(Baca juga: Ada Tulisan ‘Allah’ pada Pakaian 'Pemakaman' Bangsa Viking, Bukti Mereka Muslim?)
Rupanya, wanita itu menanyakan sebuah makam bayi yang dibiarkan terlantar oleh keluarganya dan tidak pernah ada bunga atau lilinnya.
García pun menunjukkan makam Raulito.
Kemudian wanita dan putrinya itu menghabiskan waktu setengah jam di makam Raulito.
Wanita itu berdoa bagi putrinya yang dikatakan oleh dokter bahwa hidupnya akan berakhir di penghujung hari itu.
Setelah berdoa, wanita itu berjanji, bila putrinya selamat, ia akan kembali ke makam untuk berterima kasih pada Raulito.
Dua bulan kemudian, wanita itu kembali lagi ke makam Raulito.
Ia kembali bersama putrinya yang ternyata bertahan hidup dan telah sembuh dari penyakitnya.
Ia membawa bunga, boneka, dan permen sebagai ucapan terima kasih kepada Raulito karena telah memberikan keajaibannya.
(Baca juga: Gara-gara Ini, Pejabat Orde Baru Sempat Ketar-ketir saat Akan Ikuti Pemakaman Bung Karno di Blitar)
Kisah wanita itu kemudian menyebar ke seluruh Acapulco.
Dalam waktu singkat, para peziarah yang butuh keajaiban membanjiri makam bayi yang telah berusia 84 tahun itu.
Dilaporkan, keajaiban berikutnya dari makam Raulito terjadi beberapa tahun lalu.
Diceritakan ada seorang pekerja kota praja di Sekretariat Keamanan Masyarakat kehilangan kontrol kendaraannya akibat rem tidak bekerja.
Dalam keadaan kritis, pekerja pria itu memanggil Raulito untuk meminta bantuan, dan ternyata ia selamat.
Setelah itu ia mendatangi makam Raulito dan memperbaiki kerusakan makam yang dibuat pada tahun 1930-an itu.
Ia juga membawakan hadiah untuk menyatakan terima kasih kepada roh bayi yang telah menyelamatkan hidupnya.
“Setiap boneka yang ada di sini satu atau dua dibawa oleh setiap orang yang datang ke makam ini untuk memohon keajaiban,” cerita Susana Curiel García kepada EFE News Agency.
(Baca juga: Saat Pemakaman para Pahlawan Revolusi, Perwira TNI AU Dilempari Batu oleh Sejumlah Oknum TNI AD)
Ia menunjukkan makam Raulito yang dipenuhi dengan boneka itu.
Ia menambahkan, setiap hari ada 10 hingga 15 orang, terkadang sampai 20 orang yang datang ke makam bayi itu.
Para peziarah berdatangan dari kota-kota tetangga, seperti dari kota Guerrero, untuk mengunjungi makam yang terkenal itu.
Setiap 2 April yang merupakan hari ulang tahun Raulito, dan 1 November yang menjadi Hari Orang Suci, peziarah makam bisa mencapai 100 orang.
Banyak peziarah yang mempercayai kekuatan Raulito, dan banyak yang mengklaim bahwa bayi yang telah meninggal selama 84 tahun itu telah mengabulkan doa mereka.
“Aku telah meminta banyak permohonan, dan apapun permohonanku dikabulkan, dan aku pun terus memohon,” kata Francisca Jaimme Camacho (80 tahun).
Meskipun demikian, Francisca mengingatkan agar peziarah jangan terlalu banyak meminta karena Raulito ‘bisa jadi marah’.
Ia juga menyarankan peziarah untuk lebih baik membawa boneka daripada membawa lilin.
Itu sebabnya, makam Raulito selalu dipenuhi boneka.
Para petugas pemakaman sering menyingkirkan boneka-boneka itu agar ada tempat untuk boneka baru lainnya.
Semua boneka itu kemudian disumbangkan kepada panti asuhan dan anak-anak yang membutuhkan.
Orang-orang pun sepakat bahwa keajaiban yang diberikan oleh bayi itu bisa membawa kebahagian bagi anak lainnya, melalui boneka.