Find Us On Social Media :

Ingin Entaskan Kemiskinan, Pemerintah China Minta Foto Yesus Diganti Foto Presiden Xi Jinping. Apa Hubungannya?

By Ade Sulaeman, Rabu, 15 November 2017 | 15:30 WIB

Intisari-Online.com - Ribuan umat Kristen di sebuah kawasan pedesaan miskin di wilayah tenggara China diminta mengganti gambar Yesus di rumah mereka dengan foto Presiden Xi Jinping.

Langkah ini merupakan bagian dari program pengentasan rakyat miskin sekaligus mencoba mengubah kepercayaan terhadap agama menjadi kepercayaan terhadap partai.

Kawasan Yugan terletak di salah satu ujung Poyang, danau air tawar terbesar China yang terletak di provinsi Jiangxi.

Selain dikenal sebagai kawasan miskin, Yugan juga memiliki populasi penganut Kristen yang amat besar.

(Baca juga: Kisah Nusseibeh, Keluarga Muslim yang Turun-temurun Memegang Kunci Gereja Makam Yesus)

Setidaknya 11 persen dari 1 juta penduduk Yugan hidup di bawah garis kemiskinan. Populasi umat Kristen di sana sekitar 10 persen dari jumlah penduduk.

Namun, pada saat pemerintah setempat meningkatkan upaya untuk mengentaskan rakyat miskin, pemeluk Kristen diperintahkan menurunkan foto Yesus, salib, dan berbagai ciri khas keagamaan dari rumah mereka.

Sebagai ganti foto Yesus, pemerintah meminta warganya untuk memajang foto Presiden Xi Jinping, sebuah praktik kultus individu seperti pada masa pemerintahan Mao Zedong.

Pemerintahan Xi Jinping memang menargetkan pada 2020 tak ada lagi masyarakat China yang masuk kategori miskin.

Kampanye mengganti foto ini tak hanya krusial sebagai warisan politik Xi Jinping, pemimpin terkuat China setelah Mao, tetapi juga sebagai upaya konsolidasi kendali partai terhadap akar rumput.

Di Yugan, partai komunis mendapatkan pesaing dari pengaruh Kristen yang menyebar cepat di desa-desa dan kota sejak akhir masa Revolusi Kebudayaan lebih dari 40 tahun lalu.

Bahkan, banyak yang memperkirakan jumlah kader Partai Komunis China kini kalah banyak dibandingkan pemeluk agama Kristen.