Penulis
Intisari-Online.com – Masih ingat Arya Permana?
Nama Arya sempat fenomenal pada tahun 2016 lalu. Bagaimana tidak, putra kedua dari pasangan Ade Somantri dan Rokayah ini mengalami obesitas ekstrem.
Di usianya yang masih menginjak 10 tahun saat itu, ia memiliki berat badan lebih dari 190 kilogram.
Tidak heran, bocah asal Karawang, Jawa Barat, itu disebut sebagai anak paling gemuk sedunia.
(Baca juga:Mengapa Anak Obesitas Sering Ditolak Dokter saat akan Disunat?)
(Baca juga:Perceraian Bikin Anak Obesitas?)
Untungnya sekarang, Arya tengah mengalami perawatan intensif untuk menurunkan berat badannya.
Nah, kasus seperti Arya ini kembali terjadi. Kali ini terjadi di Colima, Meksiko.
Dilansir dari independent.co.uk, Luis Manuel Gonzales lahir dengan berat normal sekitar 3,6 kg.
Namun sekarang, di usianya yang masih masih 10 bulan, berat badannya telah mencapai 28 kg atau setara dengan anak berusia 9 tahun.
Tentu saja, hal ini membuat khawatir kedua orangtua.
Padahal ibu Luis, Isabel Pantoja, menjelaskan bahwa pada awalnya dia menganggap pertumbuhan anaknya cepat karena ia memiliki “ASI yang baik”.
Dokter menduga Luis, yang telah dijuluki sebagai “bayi terbesar di dunia”, diduga menderita ketidakseimbangan hormon.
Atau mungkin Lusi memiliki Prader-Willi Syndrome, kelainan genetik langka di mana penderita memiliki diet yang tak terpuaskan, pertumbuhan yang terbatas, dan penurunan tonus otot.
Kedua hal ini bisa saja menjadi kemungkinan, karena menurut ibunya, Luis bukanlah pemakan yang berlebihan dan hanya mengkonsumsi makanan dalam jumlah normal untuk anak seusianya.
BACA JUGA: Ini Lho 7 Langkah Mudah Melakukan Diet Yang Sehat
(Baca juga:Orangtua Stres, Anak Obesitas)
Kini, kasus Luis telah dilaporkan ke ahli bedah Silvia Orozco.
Setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh, Orozco tengah menunggu hasil tes untuk memastikan diagnosisnya. Orozxo percaya bahwa diet kehamilan Pantoga mungkin bisa menjadi penyebab kenaikan berat badan anaknya.
Jika teorinya benar, mungkin kondisi Luiz bisa dibantu oleh suntikan hormon.
Semoga saja.