Intisari-Online.com – Anda yang bergaul di dunia maya alias internet, mungkin pernah membaca kata “hoax” yang berarti kabar bohong atau palsu.
Misalnya kabar tentang kiamat yang akan terjadi di tahun 2012, penampakan UFO, atau tentang meninggalnya seseorang tapi ternyata cuma bohongan.
Kata hoax sendiri menurut Robert Nares, ahli filologi Inggris, muncul pada akhir abad ke-18.
Diduga asalnya dari kata hocus yang artinya “untuk menipu”. Hocus sendiri merupakan kependekan dari hoces corpus yang berarti mantra sihir.
(Baca juga: )
Istilah ini biasanya digunakan oleh pesulap atau penyihir untuk menyatakan bahwa semua yang dilakukannya benar atau nyata.
Hocus juga merupakan nama samaran seorang tukang sulap pada masa King James I, raja Inggris saat itu.
Popularitas hoax di kalangan pengguna internet mulai menanjak setelah muncul film The Hoax (2006) yang berkisah tentang skandal pembohongan atau penipuan besar di Amerika Serikat.
Penggunaan kata ini juga semakin populer dengan menjamurnya pemanfaatan media sosial seperti Facebook dan Twitter serta di forum-forum pertemanan di internet.
Semua kabar yang diragukan kebenarannya bakal dicap sebagai kabar hoax.
Kini Anda sudah tahu sejarahnya. Nah, sekarang masalahnya, apakah Anda sudah benar saat mengucapkannya? (Mona)
(Baca juga: )
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Maret 2015)