‘Maaf, Saya Sibuk.’ Kalimat Biasa yang Maknanya Bisa Bikin Orang Lain Merasa Terabaikan

Ade Sulaeman

Penulis

Ternyata penggunaan kalimat 'saya tidak punya waktu' itu menunjukkan makna yang kasar yang bisa saja menyakiti orang lain.

Intisari-Online.com - Mungkin kita sering mendengar atau mengatakan kalimat ini: “maaf, saya sibuk”, “maaf saya tidak punya waktu” ketika ada orang yang mengajak bertemu.

Bisa saja memang kita benar-benar sibuk. Namun ternyata penggunaan kalimat “saya tidak punya waktu” itu menunjukkan makna yang kasar yang bisa saja menyakiti orang lain.

Coba posisikan diri kita sebagai orang yang menerima kalimat itu, biasanya kita akan meragukannya: “apakah ia benar-benar sibuk?”

Sebaliknya ketika kita memposisikan diri kita sebagai orang yang mengucapkan kalimat itu, di dalam hati kita yang terdalam pasti ada perasaan: “apakah aku hanya membuat alasan?”

(Baca juga: 5 Kesalahan Bahasa Tubuh yang Bikin Kita Terlihat ‘Kurang Asik’ saat Berkomunikasi)

Nah pada keduanya, keraguan bisa saja muncul karena kita tahu kalimat itu bisa dimaknai berbeda oleh setiap orang.

Namun umumnya, seperti dilansir Lifehack.org, kalimat itu bermakna:

1. Saya memang benar-benar memiliki banyak hal pekerjaan dan tidak bisa.

Adakalanya kita bukannya tidak mau membantu, tapi pekerjaan yang kita hadapi pun sudah bikin kita kewalahan.

2. Saya memiliki banyak hal penting lain yang harus dikerjakan ketimbang bertemu denganmu.

Hal ini terdengar kasar, namun kenyataannya banyak orang yang hidup dengan memprioritaskan hal-hal yang dianggapnya penting.

3. Saya sebetulnya tidak sibuk, namun saya memang tidak ingin bertemu denganmu.

Ya adakalanya orang merasa capek, tidak mood, dan tidak ingin menemui orang lain.

4. Saya sebetulnya tidak sibuk, namun saya malas menjelaskan padanya mengapa saya tidak ingin bertemu.

Kadang orang memilih untuk berbohong ketimbang menjelaskan panjang lebar.

(Baca juga: Ingin Komunikasi ‘Online’ Berlangsung Lebih Baik? Jangan Lupa Gunakan Emoji)

Faktanya dalam kehidupan sehari-hari, orang akan selalu ragu dengan alasan “kesibukan” walaupun seseorang itu telah jujur dengan keadaannya.

Orang lebih banyak percaya bahwa “saya sibuk, “saya enggak punya waktu” sebagai ungkapan yang menunjukkan bahwa orang itu tidak mempedulikan dirinya.

Dan kadang-kadang hal ini menimbulkan masalah di kemudian hari.

Karena itu sebaiknya kita bijak menggunakan kalimat ini.

Atau kalau perlu gunakan kalimat lain saja.

(Baca juga: Ingin Anak Anda Pandai Berkomunikasi, Bacakan Buku Cerita saat Ia Masih Janin)

Artikel Terkait