Penulis
Intisari-Online.com – Sebuah kisah memilukan datang dari Cardiff, Wales.
Seorang balita perempuan berusia 18 bulan, Elsie Scully-Hicks dikabarkan meninggal dunia. Tragisnya, ia meninggal di tangan ayah angkatnya sendiri, Matthew Scully-Hicks (31).
Kisah ini semakin menyedihkan, ketika semua orang tahu bahwa Matthew membunuh Elsie hanya dua minggu setelah secara resmi mengadopsinya.
Elsie secara resmi diadopsi oleh Matthew pada 12 Mei 2016 lalu.
(Baca juga:Tragis, Tewas Terseret saat Dibegal, Pegawai BNI Tinggalkan Balita yang Belum Genap Setahun)
(Baca juga:Tragis, Ibu Satu Anak Ini ‘Termasak’ Hidup-hidup dalam Tangki Pemasak Gula yang Tiba-tiba Menyala)
Pada tanggal 25 Mei 2016, Matthew dilaporkan mengajak Elsie berbelanja di Marks & Spencer untuk membeli pakaian yang akan dikenakan di sebuah pesta merayakan pengangkatannya.
Namun tiba-tiba, Matthew malah mengguncang Elsie dan kemudian melemparkannya ke tanah. Hal ini membuat balita itu terluka parah.
Pukul 6.18 sore, Matthew menelpon 999 dan memberi tahu anaknya lemas.
Petugas paramedis tiba pukul 6,26 sore dan membawa Elsie ke Rumah Sakit Universitas Wales. Namun karena luka-lukanya sangat parah, empat hari kemudian, tanggal 29 Mei, Elsie meninggal dunia.
Hasil pemeriksaan menunjukkan Elsie menderita pendarahan di tiga tempat di otaknya, berdarah di kedua mata, patah tulang tengkorak, dan patah tulang rusuk.
Dr. Stephen Rose, konsultan dokter spesialis, mengatakan tengkorak kepala Elsie luka parah disebabkan oleh pukulan di kepalanya atau dilempar ke lantai atau dinding.
Sedihnya lagi, ini bukanlah luka pertama yang diderita Elsie. Dikabarkan sebelumnya, tubuh Elsie pernah memar-memar.
(Baca juga:Kejam, Tanpa Rasa Bersalah, Ibu Ini Lempar Bayi yang Baru Dilahirkannya dari Lantai 17)
Ketika persidangan, Matthew sempat membantah telah membunuh Elsie dan selalu menangis di penjara. Namun dia langsung dinyatakan bersalah setelah menjalani persidangan selama empat minggu.
“Tindakan pada sore hari tanggal 25 Mei adalah tindakan kekerasan terhadap anak yang tidak berdaya. Padahal mereka seharusnya dicintai dan dilindungi. Namun dia malah diserang, disalahgunakan, dan akhirnya dibunuh,” kata pengandilan.
Oleh karena itu, Matthew dihukum penjara minimal 18 tahun dan maksimal hukuman penjara seumur hidup.