Aneh Tapi Nyata, Mencuci Piring Dengan Beras

Yoyok Prima Maulana

Penulis

Tradisi ini dilakukan terutama pada saat hajatan, lebih-lebih di musim kemarau.

Intisari-online.com -Mencuci piring kotor lazimnya dijakukan menggunakan air. Tapi di Cilacap, Jawa Tengah, ternyata ada cara unik untuk mencuci piring. Bukan denganair, melainkan dengan beras!

Ya, beras yang biasa ditanak menjadi nasi itu. Hingga sekarang, cara ini masih dipertahankan masyarakat Cilacap bagian barat. Tradisi ini dilakukan terutama pada saat hajatan, lebih-lebih di musim kemarau.

Salah satu alasannya adalah kurangnya persediaan air bersih.

Pada saat hajatan, biasanya diperlukan piring dalam jumlah sangat banyak karena jumlah undangan biasanya juga banyak. Air lebih diutamakan untuk konsumsi.

BACA JUGA:Petir Terganas di Dunia Ada di Indonesia Lo! Ini Dia Lokasinya

Beras yang digunakan untuk mencuci piring adalah beras yang masih setengah bersih atau masih ada gabah dan dedaknya.

Jumlah beras harus cukup banyak, setidaknya harus bisa "dicelupi" piring puluhan kali. Biasanya jumlah minimal agar bisa digunakan adalah 50 kg.

Sebelum dicuci dengan beras, piring yang baru saja dipakai makan harus dilap dengan daun pisang kering klaras untuk mengurangi lemak yang menempel. Setelah itu piring "dicelupkan" dan dibersihkan dengan beras.

Caranya persis seperti mencuci piring dengan air. Selanjutnya piring dibersihkan lagi dengan kain lap untuk menghilangkan debu beras atau dedak yang menempel.

Dengan sekali gosok, lemak dan bau amis yang menempel akan segera lenyap. Piring pun siap digunakan untuk wadah makan lagi.

Selesai digunakan untuk mencucipiring, beras itu masih bisa dikonsumsi. Caranya, beras tersebut dijemur ulang, lalu dibersihkan secara manual dengan "ditampi" (menggunakan alat bundar yang terbuat dari anyaman bambu).

Cara unik dan kreatif ini bisa menghemat air yang biasanya sulit didapat di musim kemarau. (Trimulya)

BACA JUGA:Tahi Lalat Pembawa Berkat

Artikel Terkait