Penulis
Intisari-Online.com - Setelah sedikitnya melakukan uji coba peledakan bom nuklir sebanyak enam kali di negaranya sendiri, Korut akhirnya mengalami bencana seperti yang dikhawatirkan oleh Rusia, China, Korsel, serta Jepang.
Bencana yang dialami oleh Korut adalah tempat uji peledakan nuklir bawah tanah yang berada di kawasan Gunung Mantap akhirnya runtuh pada 10 Oktober 2017 lalu dan mengakibatkan 200 pekerja telah tewas.
Korut tampaknya berusaha keras merahasiakan kecelakaan yang menimpa fasilitas uji ledakan nuklirnya di Gunung Mantap.
(Baca juga: AS Tawarkan Perdamaian, eh Korut Justru Lakukan Latihan Perang Seolah-olah Siap Menghadapi Perang Sungguhan)
Tapi karena sebagian gunung itu juga dimiliki oleh Rusia dan China, bencana runtuhnya fasilitas uji ledakan nuklir Korut yang memicu kebocoran debu radioaktif itu akan segera berpengaruh di wilayah perbatasan Korut-China-Rusia.
Kantor berita Korsel, Yonhap menyatakan kekhawatiran runtuhnya fasilitas uji nuklir Korut itu sebenarnya sudah disadari oleh pemerintah Korut sendiri.
Upaya perbaikan memang sudah diusahakan oleh Korut tapi ketika sedang diperbaiki fasilitas uji ledakan nuklir bawah tanah itu justru runtuh.
Media Jepang, Asahi pada hari Selasa (31/10) juga melaporkan 200 pekerja Korut yang tewas dikhawatirkan masih terjebak di terowongan bawah tanah dan akan sulit dievakuasi karena adanya bahaya debu radioaktif.
Bencana runtuhnya fasilitas uji nuklir Korut itu sudah terdeteksi pasca Korut melakukan uji ledakan bom hidrogen pada 3 September 2017 lalu.
Uji Ledakan bom hidrogen Korut yang memicu kegemparan dunia internasional itu awalnya ditujukan untuk ‘’menakut-nakuti’’ AS terkait pelarangan pengembangan program persenjataan nuklir Korut.
Tapi akibat uji peledakan bom hidrogen Korut yang nota bene dilakukan untuk mengebom negaranya sendiri, efeknya telah menjadi senjata makan tuan karena fasilitas uji nuklir Korut di Gunung Mantap akhirnya runtuh.
(Baca juga: Belajar dari Perang Korea, Jika Korut Tiba-tiba Menyerang, Itu Hanya Seperti Sejarah yang Terulang)
Tingkat bahaya bocornya debu radiokatif yang diakibatkan oleh runtuhnya fasilitas uji ledakan nuklir di Gunung Mantap Korut kemungkinan akan lebih serius dibandingkan bencana bocornya fasilitas nuklir di Chernobyl (Rusia) dan Fukushima (Jepang).
Apalagi pengaruh penyebaran debu radioaktifnya lewat udara juga bisa dengan cepat menyebar ke wilayah perbatasan China dan Rusia, sehingga runtuhnya fasilitas uji coba nuklir Korut ternyata tidak hanya menjadi senjata makan tuan tapi bencaa bagi negara-negara sekitar Korut.