Tak Hanya Istri, Suami Juga Harus Mengerti: Inilah 4 Masalah Seksual yang Kerap Dihadapi Perempuan

Moh Habib Asyhad

Penulis

Masalah seksual bisa menyebabkan perempuan frustrasi; sadar atau tidak ini bisa merusak hubungan mereka dengan pasangan.

Intisari-Online.com -Masalah seksual bisa menyebabkan perempuan frustrasi; sadar atau tidak ini bisa merusak hubungan mereka dengan pasangan.

Dari penelitian yang melibatkan 15.048 perempuan (usia 16 – 74) ditemukan empat masalah seksual yang kerap dihadapi perempuan.

1. Hilangnya hasrat seksual

Umur memiliki implikasi besar terhadap hilangnya hasrat seksual.

Hilangnya hasrat sesksual jarang ditemukan pada perempuan muda, seiring bertambahnya umur masalah itu bisa saja muncul.

Dari penelitian tersebut terjawab, 10 persen perempuan usia 20 – 24 pernah mengalami masalah ini.

Hilangnya hasrat seksual paling sering ditemukan pada perempuan usia setelah 50 tahun.

Kurangnya hasrat seksual bisa disebabkan oleh kelelahan bekerja, tekanan psikologis, konflik hubungan, obat antidepresan, juga alasan-alasan lain yang menyebabkan perempuan tidak mau berhubungan seks.

Untuk mengatasi hal ini, para perempuan bisa berkonsultasi dengan pakar atau melakukan hal-hal yang dirasa bisa menaikkan libido.

2. Masalah pelumasan

Para peneliti menemukan bahwa kesulitan pelumasan terjadi secara menyeluruh pada perempuan berusia 16 – 49 tahun.

Pascamenopause masalah pelumasan semakin naik.

Bermasalah dengan pelumasan dapat membuat seks tidak nyaman, bahkan kadang menyakitkan.

Kekeringan vagina bisa saja terjadi karena dehidrasi, resep obat, dll. Pelumas buatan kiranya bisa menjadi solusi masalah ini.

3. Kesulitan orgasme

Ini menarik, kesulitan orgasme justru banyak ditemukan pada perempuan usia 20 – 24 (hingga 25 persen) dan secara bertahap akan menurun di akhir 20-an, 30-an, dan 40-an.

Kesulitan orgasme akan kembali tinggi saat perempuan mencapai usia 50 tahun.

Kenapa perempuan 20 tahunan memiliki masalah dengan orgasme?

Para peneliti berasumsi, perempuan usia ini masih kerap bergonta-ganti pasangan sehingga kesulitan menemukan kenikmatan.

Sementara mereka yang lebih tua, merasa sudah menemukan pria yang tepat dan tetap dan mereka cenderung sudah tahu bagaimana mencapai orgasme yang lebih mudah.

4. Nyeri saat berhubungan seks

Seks yang menyakitkan, atau dispareunia, memiliki korelasi dengan sulitnya mencapai orgasme.

Itulah yang paling banyak dilaporkan oleh perempuan usia 16 – 19 tahun. Seks yang nyeri jarang terjadi pada pasangan usia 30-an dan 40-an.

Dispareunia didefinisikan sebagai rasa nyeri pada vagina, klitoris, atau labia selama berhubungan seks, dan merupakan salah satu disfungsi seksual yang kompleks.

Para ahli mengatakan, nyeri saat berhubungan seks bisa disebabkan oleh segala sesuatu, misalnya, vagina yang kering, atau bahkan trauma psikologis.

Ini bisa diatasi dengan mengubah posisi atau menggunakan pelumas. Penting juga untuk berkonsultasi ke dokter jika sakit berlanjut.

Itulah empat masalah seksual yang kerap dihadapi perempuan.

Artikel Terkait