Find Us On Social Media :

Kecil-kecil Cabai Rawit, Masih Kecil Bocah Aceh Ini Sudah Ikut Ajang Selancar Bergengsi Bertaraf Internasional dan Jadi Peserta Termuda di Sana

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 29 Oktober 2017 | 09:00 WIB

Intisari-Online.com - Jangan melihat umurnya yang masih 11 tahun, tapi lihat prestasinya. Belum lama ini Hafis baru saja menjadi peserta termuda ajang Aceh International Surfing Championship (AISC) ke-3 di Kepulauan Simeulue, Aceh.

Jangan salah, ini adalah salah satu ajang surfing internasional paling bergensi di dunia.

Sehari-hari, Hafis rutin bermain di pantai dan membantu sang ayah sebagai nelayan ketika ia tak bertugas sebagai petugas keamanan di sebuah resor di pantai tersebut.

Meski tak menjadi juara, Hafis mengaku sangan bangga bisa lolos dan mengikuti ajang bergengsi itu.

“Saya gugup sekali, ini pertama kalinya mencoba kemampuan dalam pertandingan, jangankan internasional, lomba tingkat lokal saja saya belum pernah,” ujar Hafis, Sabtu (28/10) di kawasan pantai Matanurung, Kecamatan Teupah Tengah, Simeulue.

Hafis menyukai surfing sejak dua tahun yang lalu. Waktu itu ia melihat banyak wisatawan asing yang berselancar di pantai tempat ayahnya bekerja. Ia kemudian belajar dan berlatih dari teman ayahnya.

“Namanya Bang Rambo,” tuturnya.

Meski sempat tak disetujui oleh ibunya, Hafis cuek saja. Ia terus bersemangat untuk latihan.

Ketidaksetujuan sang ibu bukan tanpa alasan. Suatu ketika Hafis pernah mengalami insiden ketika latihan, kepalanya terantuk papan selancar dan harus menjalani perawatan medis hingga mendapatkan tiga jahitan di pelipisnya.

“Jadi mamak takut saya nanti bisa lebih celaka lagi, tapi ayah saya mendukung hobi ini,” katanya.

“Ayah membantu memberi pengertian pada mamak, dan sekarang pelan-pelan mamak sudah percaya, apalagi melihat saya serius mengikuti lomba surfing internasional kali ini.”

Berlomba bersama para peselancar nasional di kelompok pemula dan lokal tak menyurutkan semangat bocah laki-laki bertubuh kecil ini.