Find Us On Social Media :

Hi, Gara-gara Wujudnya yang Menyeramkan, Hewan Ini Dijuluki 'Serangga Setan'. Siapakah Dia Sebenarnya?

By Mentari DP, Kamis, 26 Oktober 2017 | 12:00 WIB

“Sementara hindwings (salah satu dari dua sayap belakang serangga bersayap empat) berwarna putih. Warna perut merah atau kadang-kadang kuning.”

“Jantan ngengat memiliki empat reversibel coremata (memiliki sejenis bulu di ujung abdomennya) di ujung perut yang memancarkan femonon, masing-masing saat digelembungkan lebih panjang daripada perut.”

“Ngengat Creatonotos gangis memiliki lebar sayap sekitar 4 cm”.

(Baca juga: Capai 725 Ton, Jumlah Serangga yang Dimakan Laba-laba Dua Kali Lipat dari Konsumsi Paus)

Apa yang Terjadi Jika Semua Serangga Tiba-tiba Hilang dari Bumi?

Jijik. Itulah reaksi yang biasa muncul saat kita melihat serangga. Tentu saja masih ada beberapa pengecualian seperti kupu-kupu yang cantik.

Namun, dapatkah kita mereka-reka, apa yang akan terjadi jika semua serangga tiba-tiba menghilang dari Bumi, mati misalnya?

"Jika serangga itu menghilang, dunia akan hancur berantakan - tidak ada kemungkinan lain," kata Goggy Davidowitz, seorang profesor di departemen entomologi, ekologi dan biologi evolusi di University of Arizona, Amerika Serikat.

Memang benar, jika serangga menghilang, itu berarti tidak ada lagi gigitan nyamuk atau kutu. Jauh lebih signifikan, momok penyakit yang biasa disebarkan serangga, seperti malaria dan demam berdarah, yang menginfeksi jutaan orang dan membunuh ratusan di antaranya per tahun akan berakhir.

Petani juga tidak lagi perlu menggunakan insektisida - lebih dari 500 juta pon bahan kimia yang digunakan setiap tahun hanya di Amerika Serikat - untuk melindungi tanaman dari serangga hama yang lapar, menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat.

Namun keuntungan ini akan sia-sia, mengingat sebagian besar dari kita akan mati kelaparan.

"Kerugiannya akan lebih besar daripada keuntungannya," kata Davidowitz Live Science.